JAKARTA. Pelaku industri percetakan mengaku tidak bisa mudik pada Lebaran tahun ini. Pasalnya banyak perusahaan percetakan masih harus menyelesaikan pembuatan buku yang dipesan Kementerian Agama (Kemenag) untuk sekolah madrasah. Jimmy Juneanto, Ketua Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) mengatakan bahwa saat ini pelaku industri percetakan tengah memiliki pekerjaan menumpuk. "Lagi banyak kerjaan, tahun ini tidak bisa mudik," kata Jimmy sambil tertawa, Rabu (8/7). Mughi Nurhani, Sekretaris Jenderal PPGI menambahkan, banyak perusahaan percetakan saat ini dikerjar target untuk menyelesaikan pengerjaan buku ajaran agama untuk sekolah madrasah kelas 2, 5, 8, dan 11. "Itu jumlahnya ribuan sampai jutaan, dan tenggatnya Agustus," ujar Mughi. Sejatinya, buku tersebut harus sudah siap dipakai untuk Juli 2015. Mughi menjelaskan, sedikit terlambatnya penyelesaian proyek tersebut dikarenakan ada revisi naskah dan beberapa kendala teknis lainnya. "Seharusnya ideal kan paling tidak Mei sudah selesai. Tetapi contoh buku dijanjikan sampai ke percetakan tanggal 2 Juli, tapi mundur dan dijanjikan besok. Sudah mundur lagi," ujar Mughi. Menurutnya perusahaan percetakan saat ini tengah mengerjakan 11 paket buku pelajaran. Dengan nilai satu paket sekitar Rp 6 miliar, maka total nilai proyek tersebut sekitar Rp 66 miliar. Jimmy mengatakan dengan pengerjaan yang terburu-buru seperti ini maka risiko kesalahan menjadi lebih besar. "Kami ingin ke depannya perencanaan pemerintah dibuat yang matang dan jelas. Supaya percetakan dan pelajar tidak dirugikan," harapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Banyak proyek Kemenag, buruh percetakan tak mudik
JAKARTA. Pelaku industri percetakan mengaku tidak bisa mudik pada Lebaran tahun ini. Pasalnya banyak perusahaan percetakan masih harus menyelesaikan pembuatan buku yang dipesan Kementerian Agama (Kemenag) untuk sekolah madrasah. Jimmy Juneanto, Ketua Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) mengatakan bahwa saat ini pelaku industri percetakan tengah memiliki pekerjaan menumpuk. "Lagi banyak kerjaan, tahun ini tidak bisa mudik," kata Jimmy sambil tertawa, Rabu (8/7). Mughi Nurhani, Sekretaris Jenderal PPGI menambahkan, banyak perusahaan percetakan saat ini dikerjar target untuk menyelesaikan pengerjaan buku ajaran agama untuk sekolah madrasah kelas 2, 5, 8, dan 11. "Itu jumlahnya ribuan sampai jutaan, dan tenggatnya Agustus," ujar Mughi. Sejatinya, buku tersebut harus sudah siap dipakai untuk Juli 2015. Mughi menjelaskan, sedikit terlambatnya penyelesaian proyek tersebut dikarenakan ada revisi naskah dan beberapa kendala teknis lainnya. "Seharusnya ideal kan paling tidak Mei sudah selesai. Tetapi contoh buku dijanjikan sampai ke percetakan tanggal 2 Juli, tapi mundur dan dijanjikan besok. Sudah mundur lagi," ujar Mughi. Menurutnya perusahaan percetakan saat ini tengah mengerjakan 11 paket buku pelajaran. Dengan nilai satu paket sekitar Rp 6 miliar, maka total nilai proyek tersebut sekitar Rp 66 miliar. Jimmy mengatakan dengan pengerjaan yang terburu-buru seperti ini maka risiko kesalahan menjadi lebih besar. "Kami ingin ke depannya perencanaan pemerintah dibuat yang matang dan jelas. Supaya percetakan dan pelajar tidak dirugikan," harapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News