KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lini bisis asuransi rekayasa diharapkan bisa mencatatkan kinerja apik di tahun ini. Namun sampai pertengahan tahun ini, premi yang didapat dari lini usaha tersebut justru melorot. Hingga semester pertama 2018, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, premi yang didapat pelaku usaha dari asuransi rekayasa mencapai Rp 838,6 miliar. Padahal pada periode sama di tahun 2017, premi dari lini bisnis tersebut masih bisa mencapai Rp 991,5 miliar. Artinya secara tahunan, bisnis asuransi rekayasa turun sampai 15,4%. Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa, TI dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang menyebut, penurunan premi dari lini bisnis ini terjadi sejalan dengan pemangkasan sejumlah proyek infrastruktur oleh pemerintah. "Pemerintah memangkas 14 proyek infrastruktur pemerintah senilai Rp 264 triliun pada semester I," kata dia.
Banyak proyek pemerintah dicoret, bisnis asuransi rekayasa melorot
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lini bisis asuransi rekayasa diharapkan bisa mencatatkan kinerja apik di tahun ini. Namun sampai pertengahan tahun ini, premi yang didapat dari lini usaha tersebut justru melorot. Hingga semester pertama 2018, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, premi yang didapat pelaku usaha dari asuransi rekayasa mencapai Rp 838,6 miliar. Padahal pada periode sama di tahun 2017, premi dari lini bisnis tersebut masih bisa mencapai Rp 991,5 miliar. Artinya secara tahunan, bisnis asuransi rekayasa turun sampai 15,4%. Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa, TI dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang menyebut, penurunan premi dari lini bisnis ini terjadi sejalan dengan pemangkasan sejumlah proyek infrastruktur oleh pemerintah. "Pemerintah memangkas 14 proyek infrastruktur pemerintah senilai Rp 264 triliun pada semester I," kata dia.