Banyak proyek swasta tertunda, PTPP punya kontrak carry over Rp 69 triliun pada 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memiliki kontrak carry over dari tahun 2020 sebesar Rp 69 triliun. 

Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Yuarsa mengatakan, kontrak carry over tersebut diperkirakan akan berkontribusi terhadap pendapatan PTPP tahun 2021 sebesar 60%.

Menurut Yuyus, kontrak-kontrak tersebut dibawa ke tahun 2021 karena sebagian proyek PTPP tertunda akibat pandemi Covid-19. Jenis proyek yang mengalami penundaan rata-rata adalah proyek milik swasta seperti apartemen, hotel, dan proyek lain yang berhubungan dengan sektor properti.


"Hal tersebut sejalan dengan pasar properti yang sedang kurang menarik saat ini. Pada Desember 2020, sekitar 17% proyek dari sektor swasta terhenti karena pandemi Covid-19," ungkap Yuyus saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (29/3). 

Saat ini, PTPP juga masih dalam proses diskusi dengan pihak pemilik mengenai kelanjutan beberapa proyek dari sektor swasta tersebut.

Baca Juga: PTPP optimistis kontrak baru naik 35% di tahun 2021

Sejalan dengan besarnya kontrak carry over ini, PTPP menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) hampir dua kali lipat dibanding alokasi capex 2020. Pada tahun ini, PTPP menyiapkan capex sebesar Rp 6,2 triliun, meningkat dari tahun 2020 yang sebesar Rp 3,5 triliun.

Rencananya, sebesar 30% capex akan diperuntukkan bagi perusahaan induk, sementara 70% untuk entitas anak perusahaan. 

"Sumber pendanaan capex perusahaan berasal dari internal kas perusahaan, recycling aset, dan sumber pendanaan lainnya," ucap Yuyus.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, penggunaan capex akan didominasi pada proyek pengembangan jalan tol sebesar 37%, proyek pengembangan properti dan residential sebesar 9%, pengembangan kawasan dan bandar udara sebesar 12%, dan pengembangan investasi di anak perusahaan sebesar 33%.

Sementara itu, terkait dengan kontrak baru, PTPP menargetkan perolehan kontrak baru di tahun 2021 sebesar Rp 30,1 triliun, naik 35% dari pencapaian di tahun sebelumnya. Menurut Yuyus, kontrak baru akan menyumbang pendapatan tahun 2021 sebesar 40%.

Sejalan dengan kenaikan target kontrak baru tersebut, PTPP membidik pendapatan usaha pada 2021 dapat tumbuh 35% dan laba bersih meningkat 235%. Sebagai gambaran, sepanjang sembilan bulan pertama 2020, PTPP membukukan pendapatan sebesar Rp 10,02 triliun dengan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pada periode sebesar Rp 26,37 miliar.

Selanjutnya: Pestanya Bubar, Saham Lapis Dua Berguguran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi