KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,12% atau 8,37 poin ke 6.926,78 pada Jumat (13/10). Namun dalam sepekan, IHSG tercatat menguat 0,56%. Retail Equity Research KB Valbury Sekuritas Andrian Alamsyah S mengatakan, kinerja IHSG terbilang cukup cemerlang di pekan ini sejalan dengan beberapa bursa global lainnya. Sektor Infrastruktur yang menguat signifikan menopang pergerakan IHSG untuk ditutup di zona hijau. Pengaruh eksternal masih cukup dominan terhadap pergerakan IHSG pada pekan ini. Mulai dari beberapa rilis data penting dari Amerika Serikat (AS) dan China hingga perkembangan situasi konflik Israel-Hamas.
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Senin (16/10) Berikut Ini Inflasi AS periode September kembali melaju dan di luar ekspetasi. Secara bulanan inflasi tumbuh 0,4% dan secara tahunan 3,7%, masih jauh dari target 2%. Andiran menilai, hasil FOMC Minutes pekan ini menunjukkan ada kemungkinan the Fed tetap hawkish tetapi ada perubahan fokus. Saat ini akan seberapa lama bank sentral AS tersebut menahan era suku bunga tinggi dibandingkan seberapa besar suku bunga akan naik lagi. Lalu, situasi konflik di Timur Tengah yang juga masih dalam tensi tinggi sempat membuat beberapa harga komoditas menjadi sangat fluktuatif. "Situasi ini menambah ketidakpastian secara global," tulisnya dalam riset, Minggu (15/10). Untuk pekan depan, IHSG diproyeksikan masih akan menguji level EMA50 atau 6.915 dengan support kuatnya di 6.900 dan resistance berada di 6.990-7.022. Namun, jika IHSG kembali bergejolak maka berpotensi untuk menuju support berikutnya di level 6.840-6.870.