Banyak Saham Baru Di BEI, Analis Rekomendasi Satu Saham Berikut Untuk Investasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan banyak saham baru melalui penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) pada awal tahun 2024 ini.  Analis menyebutkan, salah satu saham IPO memiliki prospek cerah untuk dikoleksi dalam portofolio investasi.

Hingga pertengahan Januari 2024, sudah ada 5 IPO saham. Saham IPO itu antara lain PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS), PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE), PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA), dan PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE). 

IPO di harga 100, harga saham ASLI melorot belakangan ini. Pada perdagangan Rabu 10 Januari 2024, harga saham ASLI parkir di level 57, turun 53 poin atau 48,18% dalam perdagangan 5 hari terakhir.


Saham CGAS IPO di harga 338. Pada Rabu (10/1), harga saham CGAS berada di level 525, naik 95 poin atau 22,09% dibandingkan sehari sebelumnya.

Saham NICE IPO di harga 438. Pada perdagangan Rabu (10/1), harga saham NICE ditutup di level 595.  Lalu harga saham MSJA pada perdagangan Rabu (10/1) ditutup di level 346, dari harga IPO 300.

 
NICE Chart by TradingView

Sisanya, yakni PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) dan PT Samcro Hyosung Adilestaro Tbk (ACRO) yang akan listing pada Kamis, 11 Januari 2024. Sedangkan PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) dijadwalkan listing pada 18 Januari 2024 mendatang. 

Bagi investor peminat saham IPO, tentu ingin mengatahui saham mana yang paling menarik dari emiten-emiten teranyar tersebut. 

Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi menilai saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) paling menarik karena adanya potensi peningkatan produksi nikel di tengah tingginya demand nikel.

Dengan begitu, menurutnya 100% pendapatan emiten masih ditopang pada penjualan bijih nikel kepada smelter. Sehingga investor diproyeksi selalu berada di zona aman.

“Selain itu, NICE memiliki serapan anggaran yang besar jika dibandingkan emiten IPO lainnya sejauh ini, dengan terjadi oversubscribed sebanyak 15,72 kali,” ujar Audi kepada Kontan.co.id, Rabu (10/1).

Tak hanya itu, Adhi Kartiko Pratama juga dibantu oleh LX International perusahaan asal Korea Selatan yang mengakuisisi 60% atau sekitar Rp 1,59 triliun saham NICE. 

“Sehingga hal itu dapat mendorong operasional emiten ke depannya serta mendorong peluang ekosistem baterai listrik,” kata dia. 

Selaras dengan hal tersebut, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto juga mengatakan saham yang paling menarik dari emiten-emiten yang baru IPO di awal tahun ini yaitu NICE karena memiliki ciri-ciri issued shares sebanyak 20% atau lebih rendah. 

“Menurut saya selain NICE, saham ASLI, dan ASML juga cukup menarik karena juga sama memiliki issued shares sebanyak 20% atau lebih rendah,” ujar Wiliam saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (10/1). 

Menurut dia, emiten yang memiliki issued shares dengan jumlah yang sedikit, bisa diartikan bahwa emiten fokus pada pendanaan dengan bergantung pada penjualan saham saja, sehingga cenderung apresiasi pasar lebih tinggi.

“Dan saham-saham dengan issued shares rendah itu lebih mudah untuk menguat,” kata dia. 

Untuk diketahui, NICE mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/1). Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), NICE melepas 1,21 miliar saham yang merepresentasikan 20% kepemilikan NICE dengan harga penawaran Rp 438 per saham.

Sehingga, nilai IPO NICE adalah Rp 532,78 miliar, dengan kapitalisasi pasar saham NICE mencapai Rp 2,66 triliun.

Presiden Direktur NICE, Stevano Rizki Adranacus mengatakan, minat investor di porsi penjatahan terpusat cukup tinggi hingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 15,72 kali. 

Menurut Stevano, besarnya minat terhadap saham NICE mengindikasikan bahwa investor publik merespons positif potensi kinerja perusahaan ke depannya.

“Aksi korporasi ini sangat penting untuk mewujudkan visi NICE sebagai pemain unggul dalam pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia dengan mengedepankan world-class mining standards,” kata Stevano dalam seremoni pencatatan saham NICE di main hall Bursa Efek Indonesia, Selasa (9/1).

Itulah rekomendasi saham IPO awal Januari 2024. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto