KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga saham perusahaan pelat merah atau badan usaha milik negara (BUMN) masih terjadi hingga Senin 4 April 2022. Walhasil, banyak saham BUMN yang kini dibanderol dengan harga murah. Berikut daftar saham BUMN dengan harga murah yang layak dikoleksi tahun 2022. Indeks IDX BUMN20 mencetak pertumbuhan kenaikan 11,16% dari awal tahun hingga Senin 4 Maret 2022 atau
year to date (ytd). Namun beberapa saham emiten BUMN masih mencatatkan koreksi harga saham secara ytd. Berikut daftar saham BUMN yang masih mencatatkan pelemahan harga secara ytd:
- Harga saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) 1.685, turun 28,81% ytd
- Harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) 725 turun 18,99% ytd
- Harga saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) 550 turun 13,39% ytd
- Harga saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) 540 turun 12,90% ytd
- Harga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) 995, turun 9,95% ytd
- Harga saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) 6.850 turun 5,52% ytd,
- Harga saham PT PP Tbk (PTPP) 980 turun 1,01% ytd
- Harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) 1.715 turun 0,87% ytd.
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menuturkan, kinerja emiten sektor konstruksi dan emiten semen masih kurang memuaskan lantaran beberapa hal. Selain karena pertumbuhan kinerjanya tidak agresif, mundurnya Softbank Group dalam investasi proyek ibu kota negara (IKN) turut menjadi katalis negatif bagi saham-saham karya dan semen. Sementara itu, saham KAEF mencatatkan penurunan seiring dengan meredanya Covid-19 dan memberikan tekanan yang sifatnya jangka pendek. Meski demikian, secara keseluruhan saham-saham emiten BUMN masih memiliki prospek yang baik, terlebih untuk emiten-emiten pelat merah yang memiliki fundamental bagus dan harga saham yang masih murah.
Baca Juga: Asing Net Buy Rp 616 Miliar di Awal April 2022, Ini Saham yang Banyak Dikoleksi Secara valuasi, Alfred juga melihat harga saham-saham BUMN banyak yang lebih murah dibandingkan emiten yang sejenis non-BUMN. Ambil contoh PBV
BBCA yang mempunyai perbedaan jauh dengan empat bank BUMN lainnya seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan BBTN. Sekarang ini saham BBCA diperdagangkan dengan PBV di 4,77 kali atau lebih besar ketimbang BBRI yang sebesar 2,46 kali, BMRI yang diperdagangkan dengan PBV 1,80 kali, BBNI di 1,27 kali, dan BBTN di 0,85 kali. Begitu juga untuk saham-saham emiten semen dan saham BUMN lainnya. Ke depan, katalis saham-saham BUMN akan sangat bergantung pada fundamental. Alfred bilang, untuk mengharapkan sentimen lain seperti afiliasi BUMN dinilai sudah sulit, tidak seperti sebelumnya dimana faktor kepemilikan BUMN bisa menjadi sentimen tambahan bagi emiten BUMN.
“Kebijakan pemerintah akan ikut menjadi sentimen bagi harga saham-saham BUMN, contohnya tingginya
turn over dalam kepengurusan di emiten BUMN akan ikut mempengaruhi presepsi pasar terhadap performa emiten BUMN,” kata Alfred, Senin (4/4). Dari jajaran saham-saham BUMN dan anak usahanya, Alfred menilai beberapa saham pelat merah masih sangat menarik seperti TLKM, PGAS, KRAS, dan ADCP. Dia bilang saham-saham tersebut mempunyai prospek yang cerah, fundamental oke, dan valuasi yang masih sangat murah. Itulah rekomendasi saham pilihan dari perusahaan pelat merah atau BUMN untuk trading hari ini, Selasa 5 April 2022. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham ini menjadi tanggung jawab Anda sendiri. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto