KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kepungan sentimen negatif PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE) optimistis dapat menjaga pertumbuhan kinerja pada tahun depan. Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, salah satu sentimen yang akan memberikan dampak negatif terhadap pasar properti tahun depan adalah kenaikan suku bunga. Sebab kenaikan suku bunga diperkirakan akan menahan laju pertumbuhan ekonomi. Namun pihaknya akan tetap berhati-hati dengan fokus pada pangsa pasar yang dapat diserap dengan baik, yakni unit perumahan dengan harga di kisaran Rp 1 miliar - Rp 3 miliar.
"Kami memandang produk dengan rentang harga tersebut masih menjadi daya tarik bagi konsumen kami di tahun 2023," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/12).
Baca Juga: Perdagangan Perdana, Harga Saham Multi Medika Internasional (MMIX) Melesat 34,74% BSDE juga telah menyiapkan beberapa strategi untuk menjaga kinerja keuangannya. Mulai dari pemasaran secara aktif, termasuk melalui sarana non digital maupun digital, berbagai promosi di akhir tahun, dan skema pembayaran yang memberikan kemudahan bagi konsumen. Selain itu, pihaknya jgua akan menggencarkan pada pengembangan infrastruktur. Hermawan menjelaskan, infrastruktur masih memegang peranan penting bagi perusahaan properti untuk terus bertumbuh. "Dengan kemudahan yang didapatkan oleh konsumen atas pengembangan infrastruktur, akan menjadi pilihan utama bagi konsumen dalam membuat keputusan dan investasi properti," katanya. Tahun depan, BSDE juga masih akan meluncurkan produk-produk baru dari proyek eksisting guna menggenjot penjualan. Terlebih, tiap tahunnya BSDE menargetkan pengembangan lahan sekitar 50 hektare (ha). Dari sisi kinerja, perseroan juga masih optimis bisa mencetak pertumbuhan.
Baca Juga: Pengelola Tol Serpong – Balaraja Lakukan Sosialisasi dan Rekayasa Lalin Hermawan memaparkan bahwa mengacu pada laporan keuangan kuartal III 2022, liabilitas kontrak pada liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang, tercatat masing-masing sebesar Rp 7,26 triliun dan Rp 5,09 triliun dibandingkan dengan kinerja per September 2021, masing-masing sebesar Rp 6,46 triliun dan Rp 3,66 triliun.
"Terlihat kenaikan yang cukup signifikan pada kinerja September 2022," imbuhnya. Akhir September 2022, BSDE membukukan
marketing sales sebesar Rp 6,7 triliun. Realisasi itu meningkat 9,8% secara tahunan (YoY) dan mencapai 87% dari target tahun ini sebesar Rp 7,7 triliun. Dari kinerja, pendapatan BSDE tercatat melesat 38,37% YoY menjadi Rp 7,14 triliun. Namun, untuk laba bersih membukukan penurunan tipis, atau 0,97% YoY menjadi Rp 1,02 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli