JAKARTA. Banyak tekanan makro ekonomi akibat pemberlakuan aturan loan to value (LTV) dan kenaikan suku bunga acuan BI bakal memberikan tekanan tersendiri bagi pelaku industri properti. Dampaknya pun bisa benar-benar dirasakan mulai tahun ini. Setidaknya, dua kebijakan itu membuat PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) lebih memilih bermain aman. Hal ini bisa dilihat dari persiapan anggaran untuk ekspansi sebesar Rp 1 triliun yang mana dari jumlah itu, sebagian besar digunakan untuk memperbanyak akuisisi lahan dibanding mengerjakan proyek baru. "Untuk akuisisi lahan sebesar Rp 600 miliar, dan sisanya hanya untuk finishing proyek kami yang sudah berjalan," tutur Harun Hajadi, Presiden Direktur CTRS kepada KONTAN, (10/2).
Banyak tantangan, CTRS pilih akuisisi lahan
JAKARTA. Banyak tekanan makro ekonomi akibat pemberlakuan aturan loan to value (LTV) dan kenaikan suku bunga acuan BI bakal memberikan tekanan tersendiri bagi pelaku industri properti. Dampaknya pun bisa benar-benar dirasakan mulai tahun ini. Setidaknya, dua kebijakan itu membuat PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) lebih memilih bermain aman. Hal ini bisa dilihat dari persiapan anggaran untuk ekspansi sebesar Rp 1 triliun yang mana dari jumlah itu, sebagian besar digunakan untuk memperbanyak akuisisi lahan dibanding mengerjakan proyek baru. "Untuk akuisisi lahan sebesar Rp 600 miliar, dan sisanya hanya untuk finishing proyek kami yang sudah berjalan," tutur Harun Hajadi, Presiden Direktur CTRS kepada KONTAN, (10/2).