KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proteksi terhadap risiko terorisme masih sangat kecil. Hal ini terlihat dari stagnasi bisnis asuransi yang memayungi risiko kerusakan akibat aksi teroris. Proteksi terhadap gangguan terorisme ini ditawarkan secara mandiri oleh perusahaan asuransi kerugian. Namun ada juga yang lewat Konsorsium Pengembangan Industri Asuransi Indonesia-Terorisme dan Sabotase (KPIAI-TS). Konsorsium tersebut terdiri dari 56 perusahaan asuransi dan reasuransi dalam negeri. Ketua Dewan Pengurus KPIAI-TS Robby Loho menyebut, produk proteksi terhadap gangguan terorisme ini belum banyak peminat. Dus, premi pun tak banyak yakni masih di Rp 6 miliar per tahun.
Banyak teror, permintaan asuransi terorisme naik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proteksi terhadap risiko terorisme masih sangat kecil. Hal ini terlihat dari stagnasi bisnis asuransi yang memayungi risiko kerusakan akibat aksi teroris. Proteksi terhadap gangguan terorisme ini ditawarkan secara mandiri oleh perusahaan asuransi kerugian. Namun ada juga yang lewat Konsorsium Pengembangan Industri Asuransi Indonesia-Terorisme dan Sabotase (KPIAI-TS). Konsorsium tersebut terdiri dari 56 perusahaan asuransi dan reasuransi dalam negeri. Ketua Dewan Pengurus KPIAI-TS Robby Loho menyebut, produk proteksi terhadap gangguan terorisme ini belum banyak peminat. Dus, premi pun tak banyak yakni masih di Rp 6 miliar per tahun.