KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya transaksi saham dengan harga nominal di bawah Rp 50 per saham di pasar negosiasi sedang menjadi sorotan Bursa Efek Indonesia (BEI). Merespons fenomena ini, BEI berencana untuk mengkaji aturan batas bawah harga saham di pasar reguler yang saat ini ada di level Rp 50 per saham. Jika melihat data yang disajikan BEI, memang terlihat aktivitas saham di pasar reguler untuk saham-saham gocap seperti BEKS, CPRO, DEWA, ELTY, BRMS dan BTEL terlihat sepi peminat, atau bahkan dibilang saham tidur. Nyatanya di pasar negosiasi, saham-saham gocap tersebut banyak ditransaksikan dengan nominal harga di bawah harga batas bawah pasar reguler. Ditemui di gedung BEI, Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan, perubahan batas bawah harga saham saat ini masih dalam proses pengkajian oleh pihak BEI. Menurutnya di luar itu ada aturan yang terkait yang harus diatur ulang jika terjadi perubahan ini seperti dari aturan fraksi fluktuasi harga saham dan sistem auto rejection saham.
Banyak transaksi saham gocap di pasar negosiasi, BEI kaji aturan harga batas bawah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya transaksi saham dengan harga nominal di bawah Rp 50 per saham di pasar negosiasi sedang menjadi sorotan Bursa Efek Indonesia (BEI). Merespons fenomena ini, BEI berencana untuk mengkaji aturan batas bawah harga saham di pasar reguler yang saat ini ada di level Rp 50 per saham. Jika melihat data yang disajikan BEI, memang terlihat aktivitas saham di pasar reguler untuk saham-saham gocap seperti BEKS, CPRO, DEWA, ELTY, BRMS dan BTEL terlihat sepi peminat, atau bahkan dibilang saham tidur. Nyatanya di pasar negosiasi, saham-saham gocap tersebut banyak ditransaksikan dengan nominal harga di bawah harga batas bawah pasar reguler. Ditemui di gedung BEI, Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan, perubahan batas bawah harga saham saat ini masih dalam proses pengkajian oleh pihak BEI. Menurutnya di luar itu ada aturan yang terkait yang harus diatur ulang jika terjadi perubahan ini seperti dari aturan fraksi fluktuasi harga saham dan sistem auto rejection saham.