BANYUWANGI. Pergelaran Jazz Pantai Banyuwangi kembali digelar pada Sabtu, (12/9) di Pantai Boom, Banyuwangi. Event musik yang rutin digelar setiap tahun ini dimaksudkan untuk semakin memperkuat promosi destinasi wisata pantai di Banyuwangi. Tahun ini, Jazz Pantai Banyuwangi bakal menghadirkan penyanyi Marcell Siahaan, Vina Panduwinata, Once Mekel, Citra Scholastika, dan Shena Malsiana. Jazz Pantai menyajikan suasana spesial karena wisatawan bisa menikmati perpaduan musik jazz dan deburan ombak di pantai dengan view yang langsung berhadapan dengan Selat Bali. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, sebagai daerah yang memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Timur, Jazz Pantai menjadi bagian dari pengembangan pariwisata bahari yang dikembangkan Banyuwangi.
Pengembangan pariwisata ini sejalan dengan konsep ekoturisme yang diusung oleh Banyuwangi. "Jazz Pantai menjadi salah satu pilihan wisata dari aneka destinasi yang disuguhkan untuk mengembangkan pariwisata," kata Anas dalam keterangan tertulis, Jumat (11/9). Anas menambahkan, Jazz Pantai merupakan sebuah pariwisata event (event tourism) yang menjadi salah satu cara untuk memperpanjang siklus destinasi wisatawan. "Pariwisata event bisa memperpanjang siklus destinasi, sehingga wisatawan lebih lama tinggal di Banyuwangi, dan otomatis juga belanja uangnya bertambah. Misalnya, setelah menonton Jazz Pantai bisa mengunjungi objek wisata lainnya atau sebaliknya," jelas Anas. Jazz Pantai, sambung Anas, juga memperkuat posisi Banyuwangi dalam peta persaingan pariwisata di Indonesia. "Pantai menjadi salah satu destinasi wisata alam di Banyuwangi. Dengan event ini, berarti kami menjual event sekaligus destinasi alam. Jazz Pantai terbukti telah menjadi daya tarik pariwisata Banyuwangi," jelasnya. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata M.Y. Bramuda mengatakan, kapasitas tempat yang disediakan untuk penonton dalam Jazz Pantai adalah 1.200 penonton. Pembelian tiket bisa dilakukan secara online di
www.banyuwangibeachjazz.com atau tempat penjualan tiket yang ditunjuk. Bramuda menambahkan, bagi penonton yang tidak kebagian tiket masih memiliki kesempatan untuk menyaksikan event tersebut secara langsung lewat layar raksasa di amphitheatre Pantai Boom. ”Fasilitas ini gratis. Masyarakat Banyuwangi yang tidak kebagian tiket bisa menonton di amphitheatre Pantai Boom,” kata Bramuda. Anas menambahkan, Jazz Pantai sengaja digelar di Pantai Boom sebagai bagian dari revitalisasi pantai tersebut. Sebelum disentuh Pemkab Banyuwangi yang bersinergi dengan kelompok masyarakat setempat, pantai tersebut relatif kotor.
Dalam tiga tahun terakhir revitalisasi dilakukan. Taman Digital dengan amphitheatre dibangun bersinergi dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Food court yang bersih dan fasilitas ibadah juga selesai dibangun. Saat ini, Pantai Boom kian ramai dikunjungi wisatawan dan telah memberi denyut ekonomi untuk warga sekitar. Pada 12 September pula akan dilakukan peluncuran pengembangan dermaga kapal pesiar (marina) di Pantai Boom yang digarap oleh PT Pelindo III dengan investasi Rp 200 miliar. ”Kami berikhtiar mengembalikan kejayaan Pantai Boom. Pantai ini dulu menjadi salah satu simpul gerak ekonomi masyarakat. Inggris bahkan juga pernah memasuki Banyuwangi melalui pelabuhan Boom. Itulah mengapa di Banyuwangi ada Kampung Inggrisan yang menjadi penanda keberadaan para pedagang Inggris di sini,” jelas Anas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri