KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras masih melambung jelang Ramadan ini. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan harga beras yang bergejolak belakangan ini lantaran produksi tengah mengalami depresiasi. Disparitas antara produksi dan konsumsi beras nasional terus mengalami defisit dalam 8 bulan terakhir. "Meskipun total tahun 2023 kita masih surplus 340 ribu ton, tapi kemudian di Januari dan Februari 2024 ini, produksi versus konsumsi kita minus 2,8 juta ton," ungkap Arief, Sabtu (24/2). Defisit ini berdampak pada kenaikan harga gabah yang mencapai Rp 8.000-8.500/kg. Sehingga secara langsung melambungkan harga beras hingga Rp 16.000/kg di pasaran.
Bapanas: Defisit Produksi Jadi Momok Kenaikan Harga Beras Dalan Negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras masih melambung jelang Ramadan ini. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan harga beras yang bergejolak belakangan ini lantaran produksi tengah mengalami depresiasi. Disparitas antara produksi dan konsumsi beras nasional terus mengalami defisit dalam 8 bulan terakhir. "Meskipun total tahun 2023 kita masih surplus 340 ribu ton, tapi kemudian di Januari dan Februari 2024 ini, produksi versus konsumsi kita minus 2,8 juta ton," ungkap Arief, Sabtu (24/2). Defisit ini berdampak pada kenaikan harga gabah yang mencapai Rp 8.000-8.500/kg. Sehingga secara langsung melambungkan harga beras hingga Rp 16.000/kg di pasaran.