Bapanas Evaluasi HPP Gabah dalam Satu Minggu ke Depan



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan, bakal membahas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dalam waktu dekat. Rencana ini, akan dikoordinasikan dalam satu minggu ke depan bersama Kementerian/Lembaga.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo menyampaikan, rencana pembahasan HPP gabah ini muncul dari hasil diskusi bersama Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman.

“Pak Menteri Pertanian tadi pagi juga sudah telepon, kita akan siapkan untuk menghitung HPP bersama,” ujarnya dalam Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan, di Jakarta, Senin (1/4).


Baca Juga: Menilik Harga Beras dari Hulu Ke Hilir, Berpotensi Turun Pasca Lebaran?

Arief mengatakan, pihaknya menargetkan wacana ini bisa rampung dalam waktu satu minggu ke depan. Dia bilang, pembahasan ini akan melibatkan beberapa stakeholders terkait yang bersinggungan dengan HPP ini.

“Kita selesaikan dalam satu minggu ini, tentunya melibatkan seluruh asosiasi, stakeholders pangan, serikat petani Indonesia, HKTI, kementerian/lembaga nanti akan persiapkan semua termasuk Menteri Perdagangan,” kata dia.

Arief mengungkapkan, rencana pembahasan HPP gabah ini dilakukan untuk meninjau (review) pelaksanaannya selama ini.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang akan ditinjau dalam pembahasan tersebut, sayangnya dia tak menyebutkan lebih detail terkait hal ini.

“Untuk review, biaya atas Hari Orang Kerja (HOK), pupuk, sewa lahan dan lain-lain,” ungkapnya saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Senin (1/4).

Baca Juga: Masuk Penen Raya, Petani Minta Pemerintah Jaga Harga Gabah di Level Rp 7.000/Kg

Sementara itu, Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi (P3A) Serikat Petani Indonesia (SPI) Mohammad Qommarun Najmi menyatakan, harga gabah di tingkat petani sudah mengalami penurunan sejak dua minggu silam.

“Laporan beberapa teman petani yang baru panen harga gabah sudah mulai turun,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/4).

Qommarun menyebutkan, saat ini harga gabah berada di kisaran Rp 6.000-an per kilogram (kg) atau turun sekitar 15% dari bulan sebelumnya.

Menurutnya, penurunan ini disebabkan sebagian petani telah melakukan panen.

Dia mengungkapkan, para petani terpaksa langsung menjual gabah sebab mereka terkendala dalam menjemur gabah sebab curah hujan yang cukup tinggi.

“Terpaksa harus langsung jual, daripada kualitas gabahnya turun,” ungkapnya.

Baca Juga: Harga Beras Melambung, Petani Untung atau Buntung?

Qommarun tak menampik, harga gabah akan kembali menurun dan semakin mendekati Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 5.000/kg.

Menurutnya, harga itu sudah tidak lagi menguntungkan petani.

“Harapannya harga gabah bisa Rp 7.000/kg untuk Gabah Kering Panen (GKP). Dari situ, petani sudah dapat untuk sekitar 15%,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto