Bapanas Klaim Penyaluran Bantuan Pangan Beras Efektif Tekan Inflasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengklaim penyaluran bantuan pangan beras efektif dalam menekan inflasi pangan khususnya beras. 

Pada Februari 2023 awal penyaluran bantuan pangan beras, inflasi beras mencapai 2,63%, kemudian turun setelah bantuan pangan beras disalurkan pada Maret 2023 menjadi 0,7% dan turun lagi pada bulan April 2023 menjadi 0,55%. 

"Bahkan laju inflasi beras bisa ditahan serendah mungkin pada Mei dan Oktober 2023," kata Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo dalam keterangannya, Selasa (6/2)


Untuk itu, penyaluran bantuan pangan beras diperpanjang di  tahun 2024 ini. Harapannya, harga beras tahun ini terjaga dan tidak melambung lagi. 

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Paruh Pertama 2024 dan Tantangannya

"Kami harapkan penyaluran pertama bulan Januari dapat selesai awal Februari ini, dan diharapkan bersinergi bersama dan kolaborasi lintas sektor agar penyaluran bantuan ini tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat kualitas," ujar Nyoto. 

Nyoto mengatakan pemerintah juga menyiapkan langkah strategis lain dalam menjaga inflasi beras. Beberapa diantaranya adalah operasi pasar melalui SPHP Beras dan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) komersial. 

Kemudian, Gerakan Pangan Murah (GPM), Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), serta penguatan data dan informasi pangan khususnya terkait dengan Panel Harga Pangan, Proyeksi Neraca Pangan, serta Sistem Monitoring Stok Pangan Strategis (Simonstok). 

Sebagaimana diketahui tingkat inflasi beras bulan Januari 2024 mencapai 0,64% (MtM) dan 0,56% (YoY), dengan rata-rata nasional harga Beras Medium di tingkat produsen Zona I Rp. 13.294,-/kg, Zona II Rp. 13.768,-/kg, dan Zona 3 Rp. 16.248,-/kg. 

Sementara BPS memperkirakan masa panen gabah/beras akan mulai terjadi pada bulan Maret 2024 sebanyak 6,10 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi