KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi meminta tambahan anggaran sebesar Rp 31 triliun pada tahun 2025. Arief menyebut usulan tambahan anggaran ini akan digunakan untuk keberlanjutan program bantuan pangan beras dan bantuan pangan stunting. Ia menjelaskan, rencananya bantuan pangan beras akan diberikan selama enam bulan pada tahun 2025 untuk 16 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Baca Juga: Bapanas Buka Suara Soal Prabowo Lobi India Tentang Impor Beras "Ini memang enam bulan untuk bantuan pangan 10 kg (beras) untuk 16 juta KPM. Kalau yang lalu 22 juta KPM," kata Arief saat Raker Bersama Komisi IV DPR RI, Selasa (18/11). Selain itu, bantuan pangan juga akan disalurkan untuk 1,5 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) selama enam bulan. Adapun bantuan ini akan diberikan dalam bentuk 1 kg daging ayam dan 10 pieces (pcs) telur ayam. Tak hanya itu, tambahan anggaran jumbo itu juga akan diperlukan untuk penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang ditugaskan kepada Bulog.
Baca Juga: Salurkan Bantuan Pangan, Bapanas Minta Tambahan Anggaran Rp 31 Triliun di 2025 Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga akan dilakukan untuk penyaluran bantuan jagung kepada peternak dan kedelai pada pengerajin tahun dan tempe. "Kami harap dukungan bapak ibu pimpinan anggota Komisi IV atas usulan itu," jelasnya.
Lebih rinci, Arief memaparkan anggara untuk bantuan pangan hingga SPHP beras akan dialokasikan sebesar Rp 29,39 triliun, penyaluran beras SPHP jagung Rp 474 miliar, SPHP kedelai Rp 308 miliar dan bantuan stunting Rp 831 miliar.
Baca Juga: Realisasi Penyaluran Anggaran Ketahanan Pangan Melonjak 71% hingga Oktober 2024 Diketaui, pagu anggaran Bapanas ditetapkan sebesar Rp 329,95 miliar, jumlah itu lebih rendah dari tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 452,63 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli