Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) A. Fuad Rahmany bersikap dingin soal hilangnya duit dana pensiun tentara Amerika Serikat (AS) dalam surat utang milik PT Indo Dana Persada senilai US$ 40 juta. Seharusnya, Pemerintah AS tak percaya begitu saja dengan berinvestasi di perusahaan kecil, seperti Indo Dana Persada. "Kenapa memilih Indo Persada? Padahal banyak sekuritas asing beroperasi di Indonesia," ujarnya. Medley Capital dan Hillside Apex Fund Limited adalah dua perusahaan investasi yang dipercaya mengelola dana pensiun tentara AS. Kedua perusahaan itu mempercayakan dana itu kepada Indo Dana Persada untuk diinvestasikan pada kredit pembiayaan Artha Persada Finance. Sialnya, Artha Persada tidak menggunakan dana itu sebagai modal penyaluran kredit mobil, melainkan untuk membeli reksadana Antaboga Delta Sekuritas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bapepam-LK Salahkan Pengelola Dana Pensiun AS
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) A. Fuad Rahmany bersikap dingin soal hilangnya duit dana pensiun tentara Amerika Serikat (AS) dalam surat utang milik PT Indo Dana Persada senilai US$ 40 juta. Seharusnya, Pemerintah AS tak percaya begitu saja dengan berinvestasi di perusahaan kecil, seperti Indo Dana Persada. "Kenapa memilih Indo Persada? Padahal banyak sekuritas asing beroperasi di Indonesia," ujarnya. Medley Capital dan Hillside Apex Fund Limited adalah dua perusahaan investasi yang dipercaya mengelola dana pensiun tentara AS. Kedua perusahaan itu mempercayakan dana itu kepada Indo Dana Persada untuk diinvestasikan pada kredit pembiayaan Artha Persada Finance. Sialnya, Artha Persada tidak menggunakan dana itu sebagai modal penyaluran kredit mobil, melainkan untuk membeli reksadana Antaboga Delta Sekuritas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News