KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa crude palm oil (CPO) akan segera meluncur pada pekan ini. Dengan kehadirannya, diharapkan dapat mereformasi perdagangan CPO di Indonesia. Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Olvy Andrianita memberikan konfirmasi terkait rencana peluncuran bursa CPO. "Launching bursa CPO akan dilakukan pada 13 Oktober 2023," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (10/10).
Ia mengatakan, kehadiran bursa CPO ini diharapkan dapat mereformasi perdagangan CPO di Indonesia. Apalagi selama ini harga perdagangan CPO masih mengacu dari negara lain dan bursa negara lain. Padahal, data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mencatat bahwa Indonesia menempati urutan pertama dengan jumlah produksi CPO mencapai 45,5 juta metrik ton pada tahun 2022. Angka itu jauh melampaui hasil produksi Malaysia dan Thailand yang memproduksi CPO masing-masing sebesar 18,8 juta metrik ton dan 3,26 juta metrik ton pada tahun lalu.
Baca Juga: Bursa CPO Meluncur 13 Oktober, Indonesia Bisa Atur Harga Referensi Dunia? Berdasarkan data Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), selama tahun 2022 Indonesia mencatatkan total produksi minyak sawit mentah atau CPO sebesar 46,73 juta ton. Produksi minyak sawit Indonesia tahun lalu terpantau sedikit lebih rendah sekitar 0,34% dibandingkan tahun 2021 yang sebanyak 46,8 juta ton. "Kami harus optimistis (pembentukan bursa CPO) dapat bersaing dengan Malaysia karena reformasi penguatan perdagangan CPO ini untuk perbaikan ke depan CPO Indonesia," kata Olvy.
Bappebti mengharapkan, dengan kehadiran bursa CPO ini data CPO di Indonesia bisa lebih transparan dan akuntable. Sehingga bisa mendorong perbaikan harga tandan buah segar (TBS) di hulu, serta pendapatan pajak negara dari hilir dapat maksimal. Untuk tahap awal, mengacu pada ketentuan Perba No 7 Tahun 2023, Bappebti tidak mengharuskan perusahaan masuk bursa CPO alias bersifat
voluntary. Namun, Olvy menyebut pihaknya akan terus mendorong supaya pelaku usaha CPO dapat bertransaksi di bursa berjangka Indonesia sehingga tujuan pembentukan bursa CPO dapat tercapai. "Upaya kami tentu harus maksimal, selain launching Bursa CPO, juga akan diperkuat dengan pelatihan bertransaksi di bursa yang akan dilakukan dengan masif. Lalu, kolaborasi dengan Kadin dan Assosiasi CPO, serta kami juga akan optimalkan TEI 2023 ini," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari