Bappebti Tergetkan Harga Acuan CPO Terbentuk Pada Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Bursa Minyak Sawit Mentah atau Crude Palm Oil (CPO) resmi berlaku di Indonesia sejak 20 Oktober lalu.

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Periode 2022-2023, Didid Noordiatmoko menargetkan Indonesia memiliki harga acuan sendiri CPO pada semester I 2024.

"Kami berharap bahwa pada semester 1 tahun 2024, pembentukan harga melalui Bursa Berjangka CPO dapat semakin dipercaya oleh masyarakat secara luas," kata Didid dalam Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2023 di Nusa Dua, Kamis (2/10).


Didid mengatakan saat ini bursa CPO masih belum menentukan harga sendiri meskipun perdagangan telah dimulai sejak Oktober lalu.

Alasannya, kata dia, perlu waktu untuk Indonesia bisa memiliki acuan harga minyak sawit sendiri. Terlebih, ia mengakui, dalam lebih dua minggu ini transaksi di Bursa CPO masih sangat minim.

Baca Juga: Bappepti Akui Transaksi Bursa CPO Masih Minim

"Sangat tergantung pada keinginan semua pelaku usaha untuk menggunakan bursa CPO karena bersifat sukarela," jelas Didid.

Untuk itu, saat ini juga tengah disiapkan berbagai insentif untuk mendorong pengusaha masuk ke Bursa CPO.

Beberapa alternatif sedang dibicarakan dengan Kementerian Keuangan, seperti insentif bea keluar melalui penurunan bea keluar atau kemungkinan insentif terhadap PPH Badan agar dapat diberikan kemudahan.

Yang terang lagi, berbagai insentif ekonomi pada dasarnya tidak akan menurunkan namun meningkatkan penerimaan negara karena meningkatkan jumlah transaksi dalam bursa berjangka CPO Indonesia.

Diketahui, Bursa CPO sudah diluncurkan sejak 13 Oktober 2023. Sementara perdagangannya sendiri baru saja dimulai pada 20 Oktober lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari