Bappenas : Ekonomi halal bisa dongkrak ekspor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah perlu meningkatkan ekspor untuk menekan defisit transaksi berjalan. Nah, pengembangan ekonomi halal diyakini bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendorong ekspor.

Kepala Badan Perencanaan Nadional (Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, ekonomi halal merupakan sebuah arus perekonomian baru yang berpotensi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi global. 

Untuk itu pemerintah harus jeli dan cermat dalam memantau komoditas yang permintaannya tinggi, salah satunya adalah permintaan akan produk halal.


Bambang menjelaskan, berdasarkan data dari Halal Industry Development Corporation (2016) besaran pasar produk dan jasa halal mencapai US$ 2,3 triliun.

Produk dan jasa halal ini mencakup beberapa sektor diantaranya makanan, bahan dan zat additive, kosmetik, makanan hewan, obat-obatan dan vaksin,  keuangan syariah, farmasi dan logistik.

“Potensi produk halal terbesar meliputi sektor industri makanan, minuman dan turunannya, sektor industri farmasi, dan sektor industri kosmetika. Potensi produk dan jasa halal ini merupakan bagian dari penyusunan ekonomi halal,” ujar Bambang dalam Keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id Minggu (29/7).

Bambang menjelaskan, ekonomi halal didukung dengan semakin meningkatnnya pertumbuhan populasi muslim dunia yang diperkirakan akan mencapai 27,5% dari total populasi dunia pada tahun 2030. 

Lalu, meningkatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim. Selain itu, munculnya pasar halal potensial seperti China dan India.

“Mengingat besarnya potensi ini, maka seluruh pihak baik pemerintah, pelaku bisnis, maupun masyarakat secara umum turut berupaya untuk menangkap potensi pasar ini,” imbuhnya.

Bambang menambahkan, jika melihat data dari Comtrade tahun 2017, peran ekspor produk halal Indonesia mencapai 21% dari total ekspor secara keseluruhan. 

Walaupun besaran peran tersebut masih relatif kecil, namun perkembangan ekspor produk halal Indonesia naik 19% dari tahun 2016. Menurutnya di masa mendatang, peran ekspor produk halal ini harus ditingkatkan.

“Dalam hal ini, kita harus dapat meningkatkan ekspor produk dengan memaksimalkan pemanfaatan permintaan dari negara tujuan ekspor produk halal serta potensi ke negara anggota OKI seperti Mesir dan UAE,” jelas Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi