KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengungkapkan, kesenjangan atau ketimpangan Indonesia melebar. Ini tercermin dari rasio gini pada September 2024 angkanya meningkat menjadi 0,381, dari Maret 2024 yang sebesar 0,379. Dalam bahan paparan Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas, Eka Candra Buana, menyebutkan, rasio gini yang meningkat, mencerminkan berlanjutnya fenomena penurunan penduduk kelas menengah.
Baca Juga: Kelas Menengah Turun Kelas, Indonesia Bisa Susah Keluar dari Midle Income Trap Menurutnya penurunan penduduk ekonomi kelas menengah terjadi sejak tahun 2019, dari 57,33 juta menjadi 47,85 juta pada 2024. “Penurunan penduduk kelas menengah ini mungkin menjadi trending topic sekarang. Dalam berbagai berita bahwa ini akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sebagian beberapa juta orang. Sehingga ini menjadi tantangan ke depan,” tutur Eka dalam agenda BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1). Eka menambahkan, ketidakpastian perekonomian global dan domestik saat ini masih menjadi perhatian penting pemerintah. Pasalnya kondisi tersebut masih akan memicu berbagai risiko seperti PHK, peningkatan tingkat pengangguran terbuka (TPT), dan peningkatan angka kemiskinan, hingga peningkatan kesenjangan. Baca Juga: Ini Cara Cerdas Generasi Muda Agar Tak Turun Kelas Indonesia merupakan salah satu negara yang wilayahnya cukup luas. Kesenjangan antar wilayah di negeri ini menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan. Saat ini, Eka membeberkan, pembangunan masih didominasi di bagian barat Indonesia, sedangkan bagian timur relatif tertinggal. “Nah dengan demikian itu akan menjadi salah satu concern kita adalah bagaimana kita bisa tumbuh tinggi. Salah satunya dengan memanfaatkan bonus demografi kita,” ungkapnya,