JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) bekerja sama dengan Pemerintah Australia dan Swiss meluncurkan hasil survei inklusi keuangan perdana di Indonesia. Survei yang disebut sebagai Survey on Financial Inclusion and Access (SOFIA) ini dilaksanakan pada 2016 terhadap 20.000 responden di empat provinsi Indonesia, yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Hasilnya, 41% populasi di keempat provinsi sudah menggunakan layanan perbankan, tetapi kurang dari setengah jumlah tersebut belum memiliki rekening sendiri. Kemudian, 31% masyarakat sudah menggunakan kombinasi layanan keuangan formal dan informal. Sedangkan, 10% mengandalkan layanan informal (terutama di Jatim).
Bappenas luncurkan hasil survei inklusi keuangan
JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) bekerja sama dengan Pemerintah Australia dan Swiss meluncurkan hasil survei inklusi keuangan perdana di Indonesia. Survei yang disebut sebagai Survey on Financial Inclusion and Access (SOFIA) ini dilaksanakan pada 2016 terhadap 20.000 responden di empat provinsi Indonesia, yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Hasilnya, 41% populasi di keempat provinsi sudah menggunakan layanan perbankan, tetapi kurang dari setengah jumlah tersebut belum memiliki rekening sendiri. Kemudian, 31% masyarakat sudah menggunakan kombinasi layanan keuangan formal dan informal. Sedangkan, 10% mengandalkan layanan informal (terutama di Jatim).