JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi per kuartal I-2014 mencapai 5,21%. Angka tersebut di bawah proyeksi pemerintah dan Bank Indonesia. Meski di bawah target, Wakil Menteri PPN/Bappenas Lukita Dinarsyah menyebut menilai kondisi perekonomian Indonesia tergolong baik secara global. "Indonesia dianggap 10 besar ekonomi baik menurut Bank Dunia. Kita harus bangga," ungkapnya di Jakarta, Senin (5/5).Pemerintah kini menghadapi tantangan untuk terus bekerja meningkatkan pertumbuhan agar mencapai angka 5,7% hingga 5,8%. Lukita menilai masih ada sisa waktu tiga kuartal bagi Indonesia untuk terus mengupayakan pertumbuhan.Salah satu faktor krusial ada pemilihan presiden yang berlangsung Juli mendatang. Hajatan politik tersebut digadang akan menjadi pendongkrak investasi. "Investasi belum sesuai harapan, semoga bisa lebih tinggi lagi," tambahnya.Terkait perlambatan pertumbuhan yang disebabkan sektor pertambangan terkait aturan larang ekspor bahan mentah yang dimandatkan Undang-undang Minerba, Lukita menilai hal tersebut tergantung komitmen pelaku industri. Jika pabrik pengolahan atau smelter sudah dibangun, tentu akses ekspor akan dibuka kembali.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bappenas: Masih ada waktu mengejar pertumbuhan
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi per kuartal I-2014 mencapai 5,21%. Angka tersebut di bawah proyeksi pemerintah dan Bank Indonesia. Meski di bawah target, Wakil Menteri PPN/Bappenas Lukita Dinarsyah menyebut menilai kondisi perekonomian Indonesia tergolong baik secara global. "Indonesia dianggap 10 besar ekonomi baik menurut Bank Dunia. Kita harus bangga," ungkapnya di Jakarta, Senin (5/5).Pemerintah kini menghadapi tantangan untuk terus bekerja meningkatkan pertumbuhan agar mencapai angka 5,7% hingga 5,8%. Lukita menilai masih ada sisa waktu tiga kuartal bagi Indonesia untuk terus mengupayakan pertumbuhan.Salah satu faktor krusial ada pemilihan presiden yang berlangsung Juli mendatang. Hajatan politik tersebut digadang akan menjadi pendongkrak investasi. "Investasi belum sesuai harapan, semoga bisa lebih tinggi lagi," tambahnya.Terkait perlambatan pertumbuhan yang disebabkan sektor pertambangan terkait aturan larang ekspor bahan mentah yang dimandatkan Undang-undang Minerba, Lukita menilai hal tersebut tergantung komitmen pelaku industri. Jika pabrik pengolahan atau smelter sudah dibangun, tentu akses ekspor akan dibuka kembali.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News