KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyandang disabilitas merupakan salah satu kelompok yang memerlukan perhatian khusus selama pandemi Covid-19. “Keberhasilan pembangunan bukan hanya dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tapi juga pembangunan tersebut dapat dirasakan oleh penyandang disabilitas,” tegas Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, Maliki, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (14/8). Pandemi lebih berdampak bagi penyandang disabilitas akibat kecenderungan rendahnya tingkat pendidikan, keterbatasan akses pasar tenaga kerja, tingginya biaya hidup untuk berbagai kebutuhan. Maka,perluasan program perlindungan sosial (perlinsos) perlu dilakukan dengan cepat dan tepat, terutama kepada kelompok rentan dengan keterbatasan akses seperti penyandang disabilitas. “Perluasan program perlindungan sosial di masa pandemi diharapkan mampu menstimulus perekonomian. Sehingga efektif dalam mencegah kondisi krisis yang jauh lebih buruk,” lanjut Maliki.
Bappenas menekankan pentingnya perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyandang disabilitas merupakan salah satu kelompok yang memerlukan perhatian khusus selama pandemi Covid-19. “Keberhasilan pembangunan bukan hanya dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tapi juga pembangunan tersebut dapat dirasakan oleh penyandang disabilitas,” tegas Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, Maliki, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (14/8). Pandemi lebih berdampak bagi penyandang disabilitas akibat kecenderungan rendahnya tingkat pendidikan, keterbatasan akses pasar tenaga kerja, tingginya biaya hidup untuk berbagai kebutuhan. Maka,perluasan program perlindungan sosial (perlinsos) perlu dilakukan dengan cepat dan tepat, terutama kepada kelompok rentan dengan keterbatasan akses seperti penyandang disabilitas. “Perluasan program perlindungan sosial di masa pandemi diharapkan mampu menstimulus perekonomian. Sehingga efektif dalam mencegah kondisi krisis yang jauh lebih buruk,” lanjut Maliki.