KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mass Rapid Transit (MRT) diharapkan mampu merambah kota-kota dengan penduduk yang besar di Indonesia. Terdapat 10 kota dengan penduduk terbesar, lima diantaranya adalah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam kunjungan acara Parallel Trial Run Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menuturkan, ketika jalur MRT akan diperpanjang maka harus mencakup Tangerang selatan dan juga memperhitungkan Depok dan Bekasi, juga Kota Tangerang. "Jadi itu yang pertama terkoneksi dulu. Kemudian di luar Jabodetabek kalau kita lihat ada kota di Indonesia yang mulai perlu mendapat perhatian angkutan umum berbasis rel. Kota-kota tersebut adalah Surabaya, Medan, Bandung, Makasar dan Semarang," ujarnya Jumat (1/2). Disinggung perihal tarif MRT Jakarta, Bambang menilai tarif yang diajukan tergolong layak. Hal itu melihat dari daya beli penduduk Jakarta serta pendapatan per kapitanya. Penentuan besaran tarif yang harus dikeluarkan penumpang berdasarkan berapa stasiun yang dilewati juga dirasa Bambang terjangkau. "Ya artinya kalau melihat angka itu itu sangat cukup karena itu dari ujung ke ujung kalau perstasiun kan ada yang cuma Rp 2000 sekian," jelas Bambang.
Bappenas: MRT diharapkan bisa rambah kota-kota berpenduduk besar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mass Rapid Transit (MRT) diharapkan mampu merambah kota-kota dengan penduduk yang besar di Indonesia. Terdapat 10 kota dengan penduduk terbesar, lima diantaranya adalah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam kunjungan acara Parallel Trial Run Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menuturkan, ketika jalur MRT akan diperpanjang maka harus mencakup Tangerang selatan dan juga memperhitungkan Depok dan Bekasi, juga Kota Tangerang. "Jadi itu yang pertama terkoneksi dulu. Kemudian di luar Jabodetabek kalau kita lihat ada kota di Indonesia yang mulai perlu mendapat perhatian angkutan umum berbasis rel. Kota-kota tersebut adalah Surabaya, Medan, Bandung, Makasar dan Semarang," ujarnya Jumat (1/2). Disinggung perihal tarif MRT Jakarta, Bambang menilai tarif yang diajukan tergolong layak. Hal itu melihat dari daya beli penduduk Jakarta serta pendapatan per kapitanya. Penentuan besaran tarif yang harus dikeluarkan penumpang berdasarkan berapa stasiun yang dilewati juga dirasa Bambang terjangkau. "Ya artinya kalau melihat angka itu itu sangat cukup karena itu dari ujung ke ujung kalau perstasiun kan ada yang cuma Rp 2000 sekian," jelas Bambang.