JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan inflasi jauh diatas asumsi pemerintah yang sebesar 5,3%. Berdasarkan simulasi Bappenas, inflasi berpotensi menembus 7%.Dalam data simulasi itu, angka inflasi terendah (batas bawah) pada tahun 2010 diperkirakan 6,3%. Sementara pada tahun depan 2011 inflasi berada pada angka 6%-7%. Meski demikian, Armida tetap optimistis laju inflasi dapat terus dijaga pada kisaran angka 5% plus minus 1%.Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, pendorong laju inflasi adalah kenaikan harga pangan dan harga minyak dunia. "Batas atasnya itu 7%, tapi ini kan simulasi. Tapi untuk angka inflasi ini memang kita harus realisitis,” katanya, Rabu (29/12).Menurutnya, ada beberapa tantangan utama yang harus dijaga dalam menghadapi inflasi. Pertama, gejolak harga pangan seperti harga beras yang cukup tinggi. Penyebab kenaikan ini umumnya lebih didorong faktor eksternal atau kondisi iklim yang tidak menentu. “Bukan sesuatu hal yang kita kendalikan dan ini juga terjadi di negara lain, ada gejolak di pasar global,” katanya.Kemudian, lanjutnya, tantangan lain muncul dari gejolak harga minyak dunia yang hampir mencapai US$ 100 per barel serta nilai tukar rupiah. “Ini juga salah satu pendorongnya,” ucapnya.Direktur Jasa Keuangan dan Analisi Moneter Bappenas Sidqi Suyitno menambahkan, angka inflasi 7% itu merupakan perkiraan yang terburuk yang disiapkan. Dengan simulasi perhitungan tersebut, pemerintah pun sudah mempunyai langkah antisipiasi untuk menghadapi kemungkinan ini. “Tapi kami berharap dan berupaya sekali pemerintah di bawah 7% dan pemerintah sudah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi itu,” tandasnya.Ia pun mengatakan, simulasi inflasi sebesar 7% itu pun sudah memperhitungkan harga pangan dunia, minyak, serta kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh pemerintah. “Itu termasuk didalamnya. Semuanya sudah diperhitungkan,” terangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bappenas perkirakan inflasi tahun depan bisa capai 7%
JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan inflasi jauh diatas asumsi pemerintah yang sebesar 5,3%. Berdasarkan simulasi Bappenas, inflasi berpotensi menembus 7%.Dalam data simulasi itu, angka inflasi terendah (batas bawah) pada tahun 2010 diperkirakan 6,3%. Sementara pada tahun depan 2011 inflasi berada pada angka 6%-7%. Meski demikian, Armida tetap optimistis laju inflasi dapat terus dijaga pada kisaran angka 5% plus minus 1%.Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, pendorong laju inflasi adalah kenaikan harga pangan dan harga minyak dunia. "Batas atasnya itu 7%, tapi ini kan simulasi. Tapi untuk angka inflasi ini memang kita harus realisitis,” katanya, Rabu (29/12).Menurutnya, ada beberapa tantangan utama yang harus dijaga dalam menghadapi inflasi. Pertama, gejolak harga pangan seperti harga beras yang cukup tinggi. Penyebab kenaikan ini umumnya lebih didorong faktor eksternal atau kondisi iklim yang tidak menentu. “Bukan sesuatu hal yang kita kendalikan dan ini juga terjadi di negara lain, ada gejolak di pasar global,” katanya.Kemudian, lanjutnya, tantangan lain muncul dari gejolak harga minyak dunia yang hampir mencapai US$ 100 per barel serta nilai tukar rupiah. “Ini juga salah satu pendorongnya,” ucapnya.Direktur Jasa Keuangan dan Analisi Moneter Bappenas Sidqi Suyitno menambahkan, angka inflasi 7% itu merupakan perkiraan yang terburuk yang disiapkan. Dengan simulasi perhitungan tersebut, pemerintah pun sudah mempunyai langkah antisipiasi untuk menghadapi kemungkinan ini. “Tapi kami berharap dan berupaya sekali pemerintah di bawah 7% dan pemerintah sudah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi itu,” tandasnya.Ia pun mengatakan, simulasi inflasi sebesar 7% itu pun sudah memperhitungkan harga pangan dunia, minyak, serta kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh pemerintah. “Itu termasuk didalamnya. Semuanya sudah diperhitungkan,” terangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News