KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla meluncurkan buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045. Buku ini dibuat dalam rangka memenuhi kebutuhan data untuk penyusunan rencana pembangunan baik ditingkat nasional maupun di daerah. Buku ini disusun oleh Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) dan Badan Pusat Statistik (BPS), dengan dukungan Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, juga pakar demografi, antara lain dari Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Padjadjaran. Data dasar perhitungan proyeksi ini adalah hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, mengacu pada SUPAS 2015, Indonesia mengalami perubahan struktur penduduk yang terjadi cukup cepat. Saat ini, masih berdasarkan data SUPAS 2015, Tingkat Fertility Rate (TFR) adalah sebesar 2,28 dengan variasi yang cukup tinggi antar provinsi.
Bappenas: Perlu antisipasi perubahan struktur penduduk dengan data proyeksi tepat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla meluncurkan buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045. Buku ini dibuat dalam rangka memenuhi kebutuhan data untuk penyusunan rencana pembangunan baik ditingkat nasional maupun di daerah. Buku ini disusun oleh Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) dan Badan Pusat Statistik (BPS), dengan dukungan Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, juga pakar demografi, antara lain dari Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Padjadjaran. Data dasar perhitungan proyeksi ini adalah hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, mengacu pada SUPAS 2015, Indonesia mengalami perubahan struktur penduduk yang terjadi cukup cepat. Saat ini, masih berdasarkan data SUPAS 2015, Tingkat Fertility Rate (TFR) adalah sebesar 2,28 dengan variasi yang cukup tinggi antar provinsi.