KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong alternatif pembiayaan infrastruktur. Investor terus diberikan pilihan dalam pembiayaan infrastruktur melalui berbagai instrumen. Menteri PPN/Kepala Bappenas,Bambang Brodjonegoro menyatakan meski dalam pembiayaan Proyek Investasi Non APBN (PINA) pihaknya mendorong investasi penyertaan modal langsung para investor. Namun ia mengakui, pemerintah mesti merancang instrumen yang bisa menarik investor. Setelah memfasilitasi investor untuk masuk melalui penerbitan reksadana penyertaan terbatas (RDPT), kini Bappenas akan memfasilitasi investor untuk masuk melalui
perpetuity notes.
Perpetuity notes adalah surat berharga yang diterbitkan tanpa ada masa pelunasan dan pembayaran kuponnya dilakukan secara periodik untuk selamanya, sehingga dana yang masuk bisa digunakan memperkuat ekuitas jangka panjang perusahaan dalam membangun proyek-proyek infrastruktur Dia bilang instrumen ini sudah disepakati dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadi alternatif pembiayaan PINA. Bambang mengatakan perpetuity notes akan direalisasikan pada proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Meulaboh, Aceh, oleh PT PP Energi dengan total nilai proyek sebesar Rp 7,1 triliun. "Kita harapkan akhir tahun ini bisa jalan, dan satu transaksi pembangkit listrik akan menggunakan perpetuity notes," kata Bambang di Kantor Bappenas, Senin (6/11). Staf Khusus Menteri PPN, Ekoputro Adijayanto menjelaskan instrumen ini dikategorikan sebagai hybrid instrumen karena memiliki dua karakteristik, yakni tak berjangka waktu dengan imbal hasil regular. Ini Eko bilang tak seperti instrumen ekuitas lainnya yang tidak memberikan imbal hasil reguler. Perpetuity notes, ini untuk menyikapi kebutuhan investor pemilik dana jangka panjang seperti dana pensiun dan asuransi yang berminat investasi di proyek atau perusahaan infrastruktur. Ini lantaran investor jangka panjang seperti dana pensiun dan asuransi di Indonesia masih terbiasa dengan return investasi yang regular seperti obligasi dan deposito.
"Ini untuk menjembatani kebutuhan itu, di satu sisi pemilik proyek atau perusahaan infrastruktur dapat mendapatkan dana untuk tambahan ekuitas nya," jelas dia. Menurut analis senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, bilang instrumen ini memiliki tingkat bunga dan pembayaran secara berkala tanpa batas waktu. Untuk investor yang memegang
perpetuity notes akan tetap memperoleh kupon sepanjang surat utang tersebut berjalan maupun jika perusahaan masih beroperasi. "Selain itu, investor bisa memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi karena biasanya rating perpetual notes lebih rendah dari bond biasanya," kata dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto