KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dalam asumsi makroekonomi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan cukup optimistis yakni 5,3%. Namun, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan target tersebut rentan meleset, bahkan lebih rendah ke bawah 5% di tahun ini dan mendatang, jika pemerintah tidak melakukan reformasi struktural. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mencermati pola rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia (annual growth rate) yang melandai dari tahun ke tahun. Ia mencatat, annual growth rate Indonesia pernah mencapai 7,5% per tahun di periode 1968 - 1979. "Ini terjadi saat Indonesia menikmati oil-booming, saat ekonomi kita ditopang kuat oleh komoditas," ujar Bambang saat memberikan keynote speech di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/1).
Bappenas: Tanpa reformasi struktural, pertumbuhan ekonomi rentan turun ke bawah 5%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dalam asumsi makroekonomi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan cukup optimistis yakni 5,3%. Namun, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan target tersebut rentan meleset, bahkan lebih rendah ke bawah 5% di tahun ini dan mendatang, jika pemerintah tidak melakukan reformasi struktural. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mencermati pola rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia (annual growth rate) yang melandai dari tahun ke tahun. Ia mencatat, annual growth rate Indonesia pernah mencapai 7,5% per tahun di periode 1968 - 1979. "Ini terjadi saat Indonesia menikmati oil-booming, saat ekonomi kita ditopang kuat oleh komoditas," ujar Bambang saat memberikan keynote speech di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/1).