JAKARTA. Baru enam bulan mendekap 29,33% saham China Minzhong Food Corporation Limited (China Minzhong), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mendapat kabar tak sedap tentang sepak terjang anak usahanya yang listing di Bursa Singapura itu. Cerita bermula dari tuduhan Glaucus Research Group kepada emiten produsen sayuran asal China itu terkait penipuan dan penyimpangan keuangan. Beberapa tuduhan yang dilancarkan Glaucus dimuat dalam riset harian Maybank Kim Eng Securities yang terbit 27 Agustus 2013. Salah satu tuduhan serius dari Glaucus adalah mengenai penggelembungan jumlah aset dan pendapatan yang disampaikan China Minzhong kepada Singapore Exchange (SGX) atau Bursa Efek Singapura. Selain itu, nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) China Minzhong tahun 2011-2012, berbeda nilainya antara yang disampaikan ke Bursa Singapura, dengan apa yang tercatat di State Administration for Industry & Commerce (SAIC), lembaga pengawas usaha di China.
Bara terpendam di anak usaha INDF
JAKARTA. Baru enam bulan mendekap 29,33% saham China Minzhong Food Corporation Limited (China Minzhong), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mendapat kabar tak sedap tentang sepak terjang anak usahanya yang listing di Bursa Singapura itu. Cerita bermula dari tuduhan Glaucus Research Group kepada emiten produsen sayuran asal China itu terkait penipuan dan penyimpangan keuangan. Beberapa tuduhan yang dilancarkan Glaucus dimuat dalam riset harian Maybank Kim Eng Securities yang terbit 27 Agustus 2013. Salah satu tuduhan serius dari Glaucus adalah mengenai penggelembungan jumlah aset dan pendapatan yang disampaikan China Minzhong kepada Singapore Exchange (SGX) atau Bursa Efek Singapura. Selain itu, nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) China Minzhong tahun 2011-2012, berbeda nilainya antara yang disampaikan ke Bursa Singapura, dengan apa yang tercatat di State Administration for Industry & Commerce (SAIC), lembaga pengawas usaha di China.