Baramulti Suksessarana (BSSR) Ajukan Permohonan Revisi RKAB ke Kementerian ESDM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) berniat meningkatkan rencana produksi yang semula telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk mewujudkan target tersebut, BSSR telah mengajukan permohonan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Menurut Sekretaris Perusahaan BSSR Bueno Jurnalis, peningkatan target produksi rencananya dilakukan baik pada BSSR maupun anak usaha. Hanya saja, ia mengaku belum bisa merinci, berapa kenaikan volume produksi yang dimohonkan kepada Kementerian ESDM.

“Saya belum bisa disclose angkanya karena masih menunggu persetujuan dari ESDM,” ujarnya kepada Kontan.co.id (23/8).


Sebelumnya, BSSR dan anak usaha telah mengantongi restu dari Kementerian ESDM untuk memproduksi sebanyak 19,5 juta ton di tahun 2023. Sebanyak 5 juta ton di antaranya bakal diproduksi oleh BSSR, sedang 14,5 juta lainnya diproduksi oleh entitas anak usaha, yaitu PT Antang Gunung Meratus (AGM).

Baca Juga: Baramulti Suksessarana (BSSR) Optimistis Pendapatan Naik Dua Digit Tahun Ini

Sebagai pembanding, menukil laporan tahunan perusahaan, realisasi volume produksi batubara BSSR dan entitas anak berjumlah 15,52 juta ton di tahun 2022, sementara volume penjualannya 14,96 juta ton.

Bisnis batubara BSSR memang lagi moncer di beberapa bulan pertama 2023. Laporan keuangan interim terkini perusahaan menunjukkan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih BSSR melesat naik 88,80% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula US$ 24,74 juta di kuartal I 2022 menjadi US$ 46,72 juta di kuartal I 2023.

Itu setelah penjualan BSSR naik 131,28% yoy dari semula US$ 117,72 juta di kuartal I 2022 menjadi US$ 272,29 juta di kuartal I 2023.

 
BSSR Chart by TradingView

Sementara  itu, Kas dan Setara Kas Akhir Periode BSSR berada di posisi US$ 121,51 juta per 31 Maret 2023. Jumlah tersebut naik 38,80% dibanding posisi  Kas dan Setara Kas Awal Periode yang berjumlah US$ 87,54 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari