Baramulti Suksessarana (BSSR) mulai jual barubara berkalori rendah ke India dan China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I-2018, PT Baramulti Suksessarana Tbk mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 39,65 juta atau turun 5,72% ketimbang periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar US$ 42,06 juta.

Direktur BSSR Khoirudin mengatakan kinerja perusahaan selama pada semester I-2018 secara penjualan meningkat akan tetapi laba bersih berkurang karena turunnya harga rata-rata.

Sebagai informasi, perusahaan mencatatkan penjualan sebesar US$ 198,86 juta pada semester I-2018 atau naik 4,82% ketimbang penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 189,70 juta.


Ia mengatakan melalui anak usaha PT Antang Gunung Meratus, perusahaan memproduksi batubara yang berkalori rendah yaitu 3700 kcal/kg sehingga harganya juga tak terlalu tinggi. Sayangnya, ia belum dapat menyebutkan average selling price untuk produk barunya ini.

Khoirudin menambahkan, karena produksi batubara berkalori 3.700 kcal/kg ini merupakan produk baru sehingga perusahaan masih terus mengembangkan pasar baru untuk memasarkan batubara ini.

“Yang kita udah masuki ini ada India dan China, untuk pasar domestik kita lagi jalani juga. Ada beberapa yang kita jajaki masih dalam proses kalau dalam negeri karena rata-rata berkalori di atas 4.000 kcal/kg,” ungkapnya. Sementara perusahaan membidik batubara berkalori 3.700 kcal/kg ini sebesar 1,5 juta ton pada tahun ini.

Direktur BSSR, Eric Rahardja mengatakan harga batubara lebih fluktuatif dan cenderung menurun di semester II-2018. “Tapi kita tetap optimis, tidak akan seburuk 2015,” imbuhnya.

Eric juga berharap pada paruh ke dua 2018 produksi batubara terus meningkat dibanding semester 1 2018. Sampai Juli 2018, BSSR sudah berhasil memproduksi 5,6 juta ton.

Perusahaan menurunkan target produksi batubara menjadi 10,5 juta ton. Sebelumnya, target awal perusahaan mampu memproduksi batubara sebanyak 11,5 juta ton. “Produksi 9 juta ton dari Antang,” katanya.

Eric menuturkan, tahun ini perusahaan juga fokus pada eksplorasi dan penambahan strip ratio. Oleh karena itu ada tambahan biaya overburden removal yang cukup besar dibanding tahun sebelumnya. 

Untuk rencana menambah cadangan anak usaha Antang Gunung Meratus, ia belum dapat memberi informasi lebih lanjut, yang pasti saat ini perusahaan masih terus melakukan eksplorasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .