KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Karantina Indonesia (Barantin) menyiapkan langkah besar untuk 2026 dengan memperkuat skema pre-border dan melakukan revitalisasi laboratorium agar setara dengan standar internasional. Strategi ini diharapkan menekan biaya logistik sekaligus mempercepat arus ekspor dan impor nasional. Kepala Barantin, Sahat Manaor Panggabean, mengatakan pendekatan pre-border dilakukan dengan memastikan pemenuhan persyaratan teknis kesehatan dan keamanan hayati sejak di negara asal. Dengan demikian, proses pemeriksaan di pelabuhan dan bandara dalam negeri dapat lebih cepat dan efisien. “Pemenuhan persyaratan teknis dilakukan di negara asal agar proses di perbatasan lebih cepat dan efisien,” ujar Sahat dalam Refleksi Akhir Tahun Barantin 2025 di Jakarta, Jumat (19/12).
Barantin Targetkan Revitaslisasi Laboratorium Setara Internasional pada Tahun 2026
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Karantina Indonesia (Barantin) menyiapkan langkah besar untuk 2026 dengan memperkuat skema pre-border dan melakukan revitalisasi laboratorium agar setara dengan standar internasional. Strategi ini diharapkan menekan biaya logistik sekaligus mempercepat arus ekspor dan impor nasional. Kepala Barantin, Sahat Manaor Panggabean, mengatakan pendekatan pre-border dilakukan dengan memastikan pemenuhan persyaratan teknis kesehatan dan keamanan hayati sejak di negara asal. Dengan demikian, proses pemeriksaan di pelabuhan dan bandara dalam negeri dapat lebih cepat dan efisien. “Pemenuhan persyaratan teknis dilakukan di negara asal agar proses di perbatasan lebih cepat dan efisien,” ujar Sahat dalam Refleksi Akhir Tahun Barantin 2025 di Jakarta, Jumat (19/12).