Barclays Bakal Angkat Kaki dari Indonesia



JAKARTA. Kabar buruk itu akhirnya datang juga. Barclays PLC, memutuskan angkat kaki dari industri perbankan nasional. Ia akan menjual atau menghentikan rencana pengoperasian Bank Akita, (kini Barclays Bank Indonesia) yang diakusisi tahun lalu.

Korporasi keuangan dan investasi asal Inggris itu menjelaskan, keputusan tersebut merupakan konsekuensi rencana restrukturisasi perusahaan yang sudah diagendakan sejak akhir tahun lalu. "Kami menilai Indonesia sebagai pasar yang menarik untuk bisnis perbankan. Namun, ke depan kami berniat fokus berbisnis di dalam negeri tanpa tergantung pada jaringan cabang. Oleh karena itu, platform Bank Akita akan dihentikan," jelas manajemen Barclays dalam siaran pers yang dikutip KONTAN, Senin (22/3).

Sayang, manajemen tidak memperjelas langkah lanjutan dari keputusan tersebut, termasuk apakah akan menutup atau melego Bank Akita ke pada investor baru. Manajemen juga tidak menjelaskan nasib karyawan Barclays Bank Indonesia.


Ketidakjelasan rencana investasi Barclays Plc. di Indonesia sebenarnya sudah tercium sejak sebulan lalu. Sebelum keputusan tersebut terdengar di internal Barclays Bank Indonesia, muncul isu bakal ada pemutusan hubungan kerja dalam jumlah masif berhembus kencang (KONTAN, 15 Maret 2010). Sayang, email konfirmasi yang KONTAN kirim ke Barclays tak menuai jawaban.

Bank Akita sendiri resmi berpindah tangan ke Barclays pada Februari 2009. Akuisisi Akita merupakan bagian dari niat Barclays melebarkan sayap bisnis di kawasan Asia.

Sedianya bank ini bakal mulai beroperasi di Indonesia akhir tahun lalu dengan fokus utama menggarap pasar ritel. Untuk menunjukkan keseriusannya, Barclays sempat sesumbar bakal membuka cabang hingga 300 kantor di seluruh pelosok negeri.

Sebagai regulator, Bank Indonesia (BI) belum bisa memberikan komentar banyak. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman Dharmansyah Hadad bilang, masih perlu waktu untuk mengecek kabar tersebut. "Saya akan cek besok (hari ini)," ujarnya.

Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan BI Joni Swastanto, mengatakan BI tak keberatan apabila Barclays berencana menjual kembali Bank Akita. "Yang tidak boleh adalah akuisisi terus dijual untuk mencari keuntungan. Jadi, Barclays harus bisa membuktikan bahwa mereka menjual lagi karena alasan tertentu, bukan mencari keuntungan," kata dia kepada KONTAN, Senin (22/3).

Ketua Umum Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono, yakin langkah Barclays membatalkan niatnya berbisnis di Indonesia sudah dipertimbangkan dengan matang. "Ini tidak terduga karena yang bermasalah induknya. Kalau memang tidak berkomitmen meneruskan sebaiknya diperjelas langkah lanjutannya," tuturnya.

Berdasarkan data BI, pada akhir 2009 lalu Barclays Indonesia masih membukukan kerugian hingga Rp 228,8 miliar. Padahal, sampai akhir 2008 bank ini masih meraup laba sebesar Rp 13,16 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.