SINGAPURA. Obligasi Indonesia berdenominasi dollar dianggap sudah memenuhi persyaratan untuk masuk ke dalam indeks obligasi Global Barclays Capital pada bulan ini. Salah satu faktor pendorongnya yakni, langkah Moody's Investor Service yang mengembalikan peringkat utang Indonesia ke level investment grade atau layak investasi untuk kali pertama sejak 1997.Hal tersebut berpotensi mendorong aksi beli tambahan dari fund manager pasif dengan nilai mencapai US$ 400 juta. Biasaya, mereka menggunakan indeks tersebut untuk mengukur Global Anggregate Index yang terdiri atas 13.592 sekuritas."Masuknya surat utang Indonesia tersebut akan berdampak positif bagi obligasi Indonesa. Selain itu, permintaan investor yang ingin membeli obligasi tanpa benchmark juga akan meningkat," jelas Oliver Desbarres dan Yasmin Ghale dari Barclays. Barclays sendiri memberikan rekomendasi untuk membeli surat utang yang jatuh tempo 2042 dan surat utang dengan bunga 7,75% yang jatuh tempo Januari 2038. Selain itu, Barclays juga merekomendasikan investor untuk mengempit obligasi yang jatuh tempo dalam lima tahun ke depan. Kendati begitu, kenaikan peringkat tersebut tidak berdampak pada obligasi lokal kerena rupiah tidak termasuk ke dalam mata uang utama yang diperhitungkan. Berdasarkan data yang dihimpun JPMorgan Chase & Co, surat utang Indonesia memberikan return 0,6% pada bulan ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Barclays: Obligasi Indonesia semakin menarik
SINGAPURA. Obligasi Indonesia berdenominasi dollar dianggap sudah memenuhi persyaratan untuk masuk ke dalam indeks obligasi Global Barclays Capital pada bulan ini. Salah satu faktor pendorongnya yakni, langkah Moody's Investor Service yang mengembalikan peringkat utang Indonesia ke level investment grade atau layak investasi untuk kali pertama sejak 1997.Hal tersebut berpotensi mendorong aksi beli tambahan dari fund manager pasif dengan nilai mencapai US$ 400 juta. Biasaya, mereka menggunakan indeks tersebut untuk mengukur Global Anggregate Index yang terdiri atas 13.592 sekuritas."Masuknya surat utang Indonesia tersebut akan berdampak positif bagi obligasi Indonesa. Selain itu, permintaan investor yang ingin membeli obligasi tanpa benchmark juga akan meningkat," jelas Oliver Desbarres dan Yasmin Ghale dari Barclays. Barclays sendiri memberikan rekomendasi untuk membeli surat utang yang jatuh tempo 2042 dan surat utang dengan bunga 7,75% yang jatuh tempo Januari 2038. Selain itu, Barclays juga merekomendasikan investor untuk mengempit obligasi yang jatuh tempo dalam lima tahun ke depan. Kendati begitu, kenaikan peringkat tersebut tidak berdampak pada obligasi lokal kerena rupiah tidak termasuk ke dalam mata uang utama yang diperhitungkan. Berdasarkan data yang dihimpun JPMorgan Chase & Co, surat utang Indonesia memberikan return 0,6% pada bulan ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News