Bareksa: Investor ORI019 bukan investor receh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Naik dua kali lipat dari penjualan sebelumnya, investor Obligasi Negara Ritel seri ORI019 di Bareksa diklaim bukan investor receh. Pasalnya, banyak dari investor retail Bareksa yang menginvestasikan dananya hingga belasan miliaran rupiah.

CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengungkapkan, penjualan ORI019 naik lebih dari dua kali lipat atau 186% dari penjualan ORI sebelumnya. Pertambahan tersebut juga disertai meningkatnya jumlah investor baru sebanyak 97% dibandingkan penjualan ORI018.

Diakui juga, kalau pertumbuhan investor retail selama pandemi Covid-19 naik luar biasa. Karaniya mengatakan, jika sebelum pandemi dana masyarakat kerap digunakan untuk spending atau belanja kebutuhan yang bersifat konsumtif, selama pandemi justru masyarakat mulai berfikir untuk mengamankan dananya lewat berinvestasi.


Bahkan, investasi dinilainya menjadi new hype bagi kalangan milenial saat ini, sehingga dampaknya diyakini bakal positif di jangka panjang. "Pertumbuhan investor retail di Bareksa juga tidak receh, untuk ticket size ORI019 saja sudah biasa di atas Rp 1 miliar, bahkan tidak jarang yang sampai Rp 10 miliar. Kebanyakan datang dari investor usia 36 tahun hingga 44 tahun," ungkap Karaniya kepada Kontan.co.id, Senin (22/2).

Baca Juga: Didukung investor baru, volume panawaran ORI019 tembus Rp 26 triliun

Pada Senin (22/2), Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) umumkan total volume pemesanan pembelian 0RI019 sebesar Rp 26 triliun, atau naik 50% dari penjualan ORI018 pada Oktober 2020 yakni Rp 12,97 triliun. "Penjualan Bareksa naik dua kali lipat, bahkan ada yang sudah kehabisan," cerita Karaniya.

Dia juga menjelaskan, tren kenaikan penjualan kali ini tidak lepas dari dampak pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) ke level 3,5%. Kondisi tersebut, mau tak mau ikut menekan tren bunga deposito perbankan, sehingga Surat Berharga Negara (SBN) jadi lebih menarik.

Adapun untuk dominasi investor di Bareksa pada penjualan ORI019 berasal dari campuran kalangan investor milenial dengan generasi X, atau mereka yang berada di rentang usia 25 tahun hingga 44 tahun atau sekitar 67% dari total investor ORI019. Rentang usia tersebut mendominasi baik dari jumlah investor maupun dari sisi nilai.

Dari sisi gender, sebanyak 55% merupakan investor laki-laki, sedangkan sisanya 45% merupakan investor perempuan. Sedangkan untuk pertumbuhan investor baru di Bareksa saat penjualan ORI019 tercatat tumbuh 97%.

Baca Juga: Reksadana pasar uang jadi satu-satunya reksadana berkinerja positif di pekan lalu

"Investor retail milenial di Bareksa juga bukan investor receh, kebanyakan dari mereka sudah advanced dan serius berinvestasi. Polanya investor baru terus masuk, sedangkan yang lama terus berinvestasi," papar dia.

Ke depan, Karaniya optimistis kalau penjualan ORI masih akan marak dilirik investor Tanah Air. Apalagi, pasar modal Indonesia sedang menemukan momentum baru disertai dengan kemajuan digital platform.

Ditambah lagi, dari sisi regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dana Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah mengadaptasi teknologi digital. "Tinggal pekerjaan rumah (PR) untuk mendorong ekosistem, infrastruktur, hingga regulasi bisa dilakukan betul-betul, sehingga bisa selaras dengan perkembangan fintech yang pesat," tandas dia.

Sebagai informasi, pada penjualan ORI019, terdapat 48.731 investor yang berinvestasi ORI019, dimana 22.268 (45,7% dari jumlah total investor) merupakan investor baru. Sedangkan untuk ORI018, sekitar 56% dari 26.160 total investor ORI018 merupakan investor yang sudah pernah membeli SBN ritel, dimana jumlah investor baru ORI018 sebanyak 12.103 investor.

Baca Juga: Milenial hingga emak-emak mendominasi pembelian ORI019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati