Bareksa Prioritas sasar investor dengan dana minimum Rp 5 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa.com), Kamis (30/8) kembali meluncurkan inovasi fitur terbarunya, bertajuk Bareksa Prioritas. Fitur ini dirancang dirancang sebagai strategi Bareksa memperluas segmentasi nasabahnya ke kalangan high net worth individuals (HNWI).

Co-Founder Bareksa Karaniya Dharmasaputra, menjelaskan, langkah ini merupakan upaya Bareksa menangkap peluang pertumbuhan industri fintech di segmen nasabah HNW atau segmen tinggi.

"Selama ini ada stigma bahwa segmentasi fintech hanya terbatas di masyarakat segmen middle-low. Padahal, pertumbuhan masyarakat middle-up semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami ingin mengintegrasikan akses wealth management dengan teknologi digital dan internet," ujar Karaniya dalam acara peluncuran Bareksa Prioritas, Kamis (30/8).


Adapun, nasabah yang dapat menjadi bagian dari Bareksa Prioritas ialah nasabah dengan dana simpanan minimal Rp 5 miliar. Karaniya mengatakan, nasabah akan mendapat akses informasi dan rekomendasi yang memadai dan transparan secara digital untuk menentukan portofolio investasinya.

"Produk yang akan direkomendasikan adalah produk yang sudah terdaftar di Bareksa, yaitu reksadana dan surat berharga negara (SBN). Tapi, ke depan kami akan terus menambah pilihan," ujar Karaniya.

Head of Research Bareksa Ni Putu Kurniasari, turut menjelaskan, saat ini Bareksa tengah menambah produk reksadana berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS).

"Kemarin kami baru resmi menambahkan reksadana syariah dollar dari Manulife Aset Manajemen dan nantinya produk serupa akan bertambah lagi," kata Putu. Selain menambah ragam produk Bareksa, Putu mengatakan, produk reksadana dollar AS memang lebih ditujukan untuk menjadi opsi bagi nasabah Bareksa Prioritas.

Dalam menggarap layanan ini, Bareksa menggandeng Jagartha Advisors, perusahaan penasihat investasi independen yang akan membantu dan mendampingi nasabah dalam mengoptimalisasi portofolio investasinya.

Ari Adil, Co-Founder Jagartha mengatakan, Jagartha berperan sebagai penyedia layanan konsultasi dan analisa investasi yang dapat diakses secara instan melalui platform Bareksa Prioritas. Selain itu, Jagartha juga tetap terbuka untuk melayani konsultasi tatap muka yang menurut Ari masih dibutuhkan bagi nasabah high-segment.

"Kami menyambut inisiatif Bareksa karena bisnis wealth management di Asia tumbuh lebih tinggi sekitar 11% daripada pertumbuhan secara global yang hanya 5%. Kami lihat juga layanan digital semakin diinginkan oleh HNWI di Indonesia untuk pengelolaan kekayaannya," ujar Ari.

Lebih lanjut, berdasarkan data Credit suidde Reserach Institute, Ari menyebut, ada sekitar 111.000 penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori HNWI dengan aset di atas US$ 1 juta per akhir 2017. "Jumlah ini diprediksi akan tumbuh 10% setiap tahunnya," pungkas Ari.

Adapun, Karaniya belum bersedia mengungkapkan berapa target jumlah nasabah Bareksa Prioritas. Namun, secara keseluruhan, Bareksa mematok target jumlah nasabah akan mencapai 700 ribu hingga akhir tahun 2019. Saat ini, Karaniya mengungkapkan, jumlah nasabah Bareksa telah menyentuh 250.000 dengan jumlah dana yang diinvestasikan sekitar Rp 1,2 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti