Bareksa stop pembelian reksadana Narada Aset Manajemen, ada apa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai Jumat (15/11), Bareksa menghentikan transaksi pembelian produk reksadana Narada Saham Indonesia dan Narada Campuran I dari PT Narada Aset Manajemen. 

Mengutip artikel di website Bareksa, Kamis (14/11), Chief Business Development Bareksa, Ni Putu Kurniasari mengatakan suspensi atau penghentian sementara kedua reksadana tersebut akan berlaku sementara hingga ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak PT Narada Aset Manajemen. 

Baca Juga: Hingga September 2019, hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan capai Rp 22,5 triliun


Sementara, investor atau nasabah Bareksa yang memiliki kedua reksadana tersebut tetap bisa melakukan transaksi penjualan. 

Hingga informasi yang Bareksa himpun, kinerja kedua reksadana tersebut turun sejak awal pekan ini dan tercermin dari penurunan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP). 

Kedua produk ini pun memiliki aset berupa saham dengan fluktuasi tinggi dalam jangka waktu pendek. Bareksa mencatat, reksadana Narada Saham Indonesia anjlok 15,60% dalam satu hari pada 13 Oktober 2019 setelah penurunan juga terjadi di dua hari sebelumnya. Total dalam tiga hari kinerja reksadana ini turun 63,88%.

Berdasarkan fund fact sheet September 2019, portofolio Narada Saham Indonesia terdiri dari saham Adaro Energy Tbk, Bank BRIsyariah Tbk, Terregra Asia Energy Tbk, Telekomunikasi Indonesia Tbk, Waskita Karya Tbk.

Baca Juga: Per Oktober 2019, dana kelolaan BNI Asset Management tumbuh Rp 6 triliun

Sementara itu, NAB/UP reksadana Narada Campuran I anjlok 11%  pada 13 Oktober 2019. Total dalam tiga hari perdagangan, reksadana ini sudah turun 69,17%.

Menurut fund fact sheet September 2019, portofolio Narada Campuran I memiliki saham Bank Mandiri Tbk, Ciputra Development Tbk, H.M. Sampoerna Tbk, Perusahaan Gas Negara Tbk, Terregra Asia Energy Tbk, dan Indosat Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi