JAKARTA. Pasca merosot signifikan di awal perdagangan, kini pasangan USD/JPY perlahan merangkak unggul meski masih tipis. Analis menilai peluang pasangan ini melemah lagi masih terbuka lebar.Mengutip Bloomberg, Kamis (16/3) pukul 16.35 WIB pasangan USD/JPY terangkat tipis 0,03% ke level 113,41 dibanding hari sebelumnya.Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka menjelaskan penguatan yang terjadi saat ini lebih karena aksi bargain hunting pelaku pasar pasca pelemahan yang tajam. Ada upaya pelaku pasar untuk mengambil untung yang kemudian berhasil membawa USD merangkak unggul terbatas.
"Selain memang dari sisi yen minim dukungan setelah pada pertemuan Bank of Japan (BoJ) tadi tidak ada perubahan kebijakan apapun yang diambil oleh bank sentral Jepang tersebut," kata Wahyudi. Memang BoJ mempertahankan suku bunganya di level minus 0,10% dan ini membuat gambaran fundamental yang kontras antara Amerika Serikat dan Jepang. Sehingga meskipun USD sedang terpapar koreksi, yen nyaris tidak mendapat dukungan katalis positif untuk menjaga penguatan yang terjadi. Memang The Fed sendiri mengumumkan kenaikan suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 1% dalam rapat FOMC Kamis (16/3) dini hari tadi. Hanya saja Gubernur The Fed, Janet Yellen mengatakan akan memilih sikap lebih akomodatif pasca kenaikan ini. Hal tersebut mengarahkan pelaku pasar pada dugaan bahwa The Fed akan lebih cenderung berhati-hati dan tidak agresif dalam menaikkan suku bunganya. Ini yang menyudutkan posisi USD.