Barito Pacific: Akuisisi Star Energy untuk investasi jangka panjang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski konsumsi listrik Indonesia sedang turun saat ini, namun PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tetap melaksanakan rencananya untuk mengakuisisi Star Energy Holding Pte. Ltd.

Menurut Presiden Direktur BRPT Agus Salim Pangestu, memang konsumsi sedang turun, namun seiring dengan gencarnya pemerintah mendorong proyek infrastruktur, maka konsumsi listrik di masa mendatang bisa naik.

"Kalau infrastruktur sudah rampung, pasti pembangunan akan muncul. Jadi, pandangan kami adalah investasi listrik adalah investasi jangka panjang," ungkap Agus di Jakarta, Rabu (11/4).


Agus menyebut, masuknya BRPT di bisnis energi terbarukan pasti akan membawa dampak pada peningkatan struktur biaya perusahaan. Namun, ia yakin investasi jangka panjang ini harus dilakukan.

Akuisisi Star Energy ini akan menelan biaya sebesar US$ 755 juta. Untuk akuisisi, BRPT akan menerbitkan saham baru atau rights issue dengan target pengumpulan dana sebesar US$ 1 miliar.

Star Energy akan mampu memproduksi listrik sebesar 875 megawatt (MW) secara konsolidasi. Produksi ini sudah berjalan dan sudah dijual kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Belanja modal perusahaan atau capital expenditure (capex) tahun ini mencapai US$ 400 juta, termasuk untuk TPIA. Direktur BRPT, Hengky Susanto mengungkapkan, porsi TPIA dalam capex perusahaan mencapai 90%.

BRPT juga belum berencana untuk membagikan dividen kepada pemegang saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini