KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (
BRPT) akan membagikan dividen sebesar US$ 5 juta kepada para pemegang sahamnya. Aksi ini sudah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Jumat (14/6). Jumlah dividen itu setara 19,15% dari laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk BRPT tahun 2023 senilai US$ 26,11 juta. Sebagai gambaran saja, jika dikonversi memakai kurs Rp 16.400 per dolar Amerika Serikat, dividen tunai BRPT senilai US$ 5 juta itu setara dengan Rp 82 miliar. Jumlah dividen yang akan dibagikan emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu ini relatif mini. Sekadar estimasi, dengan asumsi total jumlah saham BRPT yang tercatat sebanyak 93.747.218.044 lembar saham, maka dividen BRPT sekitar Rp 0,87 per lembar saham.
Adapun, dividen tunai tersebut akan dibayarkan kepada para pemegang saham BRPT yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 28 Juni 2024 (recording date). Sekretaris Perusahaan & Direktur Barito Pacific David Kosasih mengungkapkan, selain pembagian dividen, para pemegang saham menyetujui alokasi untuk cadagangan wajib dan laba ditahan.
Baca Juga: Laba 2023 Meroket, Barito Pacific (BRPT) Siap Menyebar Dividen US$ 5 juta RUPST menyetujui alokasi senilai US$ 260.000 atau sekitar 1% dari laba bersih tahun 2023 sebagai cadangan wajib. "Sisa sebesar US$ 20,85 juta atau setara 80% dari laba bersih tahun buku 2023 dicatat sebagai laba ditahan untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan," ungkap David dalam keterangan tertulis, Jumat (14/6). Secara bersamaan, BRPT juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Direktur Barito Pacific Diana Arsiyanti mengungkapkan dalam agenda tersebut para pemegang saham menyetujui pengalihan saham hasil pembelian kembali (saham treasuri) dengan cara pembagian saham bonus. Saham bonus akan dibagi kepada pemegang saham BRPT secara proporsional sebanyak-banyaknya 150 juta lembar saham atau setara Rp 15 miliar. "Dengan rasio setiap 625 lembar saham akan mendapat satu lembar saham bonus yang akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada 28 Juni 2024," terang Diana. Selain itu, saham treasuri yang masih tersisa setelah pelaksanaan pembagian saham bonus melalui Program Kepemilikan Saham bagi Manajemen dan Karyawan atau Management & Employee Stock Option Plan (MESOP). Rincian mengenai aksi ini telah disampaikan dalam keterbukaan informasi pada 8 Mei dan 12 Juni 2024.
Rekomendasi Saham
Sekadar mengingatkan, pada tahun 2023 lalu BRPT meraup pendapatan sebesar US$ 2,76 miliar atau menyusut 6,75% dibandingkan US$ 2,96 miliar pada tahun 2022. Meski pendapatan merosot, tapi
bottom line BRPT melonjak signifikan. BRPT meraih laba bersih sebesar US$ 26,11 juta pada tahun 2023. Meroket 1.383,52% dibandingkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2022 yang kala itu sebesar US$ 1,76 juta. Beranjak ke tahun 2024, top line dan
bottom line BRPT kompak menyusut pada kuartal I-2024. BRPT mengantongi pendapatan sebesar US$ 618,59 juta. Merosot 4,94% dibandingkan capaian US$ 650,73 pada kuartal I-2023.
Baca Juga: Jatuh Tempo Juli, Barito Pacific (BRPT) Siap Lunasi Obligasi Sebesar Rp 561,1 Miliar Secara bottom line, laba bersih BRPT anjlok 61,98% secara tahunan, dari sebelumnya US$ 23,28 juta menjadi US$ 8,85 juta sebagai laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk BRPT per Maret 2024. Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menaksir prospek kinerja BRPT berpeluang membaik, meski tidak signifikan. Pendorong utamanya bisa datang dari perbaikan
cost produksi, yang bisa turun jika harga komoditas terkait sedang menyusut. "Dampak ke bahan baku bisa turun juga sehingga bisa memperbaiki margin. Tapi tetap penuh tantangan di tengah situasi geopolitik saat ini. Jika Kembali terjadi situasi ketegangan geopolitik kinerja bisa tertekan kembali," ungkap Sukarno kepada Kontan.co.id, Jumat (14/6). Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya turut melihat kinerja BRPT masih relatif riskan terhadap potensi volatilitas harga minyak di tahun ini. "Meski OPEC ada upaya menstabilkan
supply agar harga tidak turun, namun ketidakpastian suku bunga The Fed menyisakan ketidakpastian juga untuk demand minyak dunia," terang Cheril.
Baca Juga: Prajogo Pangestu Kembali Tambah Kepemilikan Saham di PT Barito Renewables Energy Tbk Seperti diketahui, pilar utama bisnis
BRPT masih berasal dari industri petrokimia yang sensitif terhadap fluktuasi harga minyak.
Dus, sejauh ini Cheril menyarankan hold saham BRPT dengan estimasi target harga di level Rp 1.100 dan pertimbangan stoploss jika turun ke area Rp 900. Secara teknikal, Sukarno mengamati posisi BRPT masih dalam kondisi downtrend dan rentan melanjutkan penurunan ke harga support selanjutnya. Sukarno menyematkan rekomendasi netral atau cenderung
wait and see terhadap saham BRPT. Menutup pekan lalu, harga saham
BRPT merosot 3,06% ke level Rp 950 per saham pada Jumat (14/6). Jika diukur secara
year to date, harga saham BRPT mengakumulasi pelemahan 28,57%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi