KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (
BRPT) berhasil menorehkan kinerja positif sepanjang tiga bulan pertama 2021. BRPT berhasil membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 45,27 juta. Hal ini berbanding terbalik dari kinerja kuartal pertama 2020, dimana BRPT mengalami kerugian bersih senilai US$ 2,08 juta. Naiknya laba bersih BRPT tidak terlepas dari naiknya pendapatan. Tercatat, emiten milik taipan Prajogo Pangestu ini membukukan pendapatan sebesar US$ 726 juta, naik 18,9% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 611 juta. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Kevin Suryajaya mengatakan, secara keseluruhan, segmen bisnis petrokimia mencatatkan pertumbuhan terkuat dengan pendapatan sebesar US$ 597,2 juta atau naik 25,2% yoy.
Sementara itu, segmen lainnya membukukan hasil yang lebih rendah, seperti segmen energi dan properti masing-masing membukukan pendapatan sebesar US$ 126,8 juta (-4,2% yoy) dan US$ 1,5 juta (-0,7% yoy).
Baca Juga: Punya 71,65 Persen Saham BRPT, Prajogo Pangestu Kebagian Dividen Rp 187,35 miliar Secara kuartalan, marjin laba kotor BRPT meningkat 1,8% karena harga jual rerata atau
average selling price (ASP) yang lebih tinggi terhadap produk petrokimia. Kenaikan ASP ini menghasilkan marjin bersih yang secara umum lebih baik, tumbuh dari semula 2,5% menjadi 6,2%.
Kevin meyakini, tren kenaikan ini akan berlanjut di tahun 2021 karena pemulihan ekonomi dari pandemi. “Secara keseluruhan, penjualan BRPT sudah sejalan (dengan perkiraan), mencerminkan 22,7% dari estimasi akhir tahun yang kami pasang,” tulis Kevin dalam riset, Rabu (19/5). Adapun laba bersih BRPT yang mencapai US$ 45,3 juta( naik 81,2% secara kuartalan) berada di atas estimasi yang dipasang Mirae Asset, yang mencerminkan rasio berjalan (run-rate) sebesar 33,8%.
Kevin menyebut, BPRT tetap meyakini spread margin petrokimia akan terus kuat selama sisa tahun ini. “Kami memperkirakan margin kotor akan dipertahankan di sekitar 30% karena lonjakan harga minyak yang berkontribusi sekitar 85% terhadap beban pokok pendapatan segmen petrokimia,” sambung Kevin. Mirae Asset Sekuritas meningkatkan target harga saham BRPT menjadi Rp 1.100. Target harga ini diperoleh menggunakan EV / EBITDA sebesar 13,1 kali dari estimasi akhir tahun 2021. Namun, risiko rekomendasi ini meliputi pandemi yang berkepanjangan dan hasil kinerja yang lebih rendah dari yang diharapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi