KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) akan menggenjot bisnis energi usai merampungkan akuisisi 66,67% saham produsen listrik panas bumi terbesar di Indonesia, Star Energy pada 7 Juni lalu. Selama ini, kontribusi utama pendapatan BRPT dari segmen petrokimia melalui PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yakni 97%. Setelah mencaplok Star Energy, perseroan membidik porsi segmen petrokimia dan energi akan imbang, yaitu 50:50. Kontribusi dari Star Energy akan terefleksikan pada September 2018. Direktur Utama BRPT Agus Salim Pangestu mengatakan, akuisisi Star Energy penting untuk memantapkan bisnis di sektor energi terbarukan. "Kami akan menjadikan Barito sebagai perusahaan sektor energi terintegrasi dengan sumber pendapatan yang terdiversifikasi," kata dia, Rabu (18/7).
Barito Pacific membidik kapasitas produksi listrik 1.200 MW
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) akan menggenjot bisnis energi usai merampungkan akuisisi 66,67% saham produsen listrik panas bumi terbesar di Indonesia, Star Energy pada 7 Juni lalu. Selama ini, kontribusi utama pendapatan BRPT dari segmen petrokimia melalui PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yakni 97%. Setelah mencaplok Star Energy, perseroan membidik porsi segmen petrokimia dan energi akan imbang, yaitu 50:50. Kontribusi dari Star Energy akan terefleksikan pada September 2018. Direktur Utama BRPT Agus Salim Pangestu mengatakan, akuisisi Star Energy penting untuk memantapkan bisnis di sektor energi terbarukan. "Kami akan menjadikan Barito sebagai perusahaan sektor energi terintegrasi dengan sumber pendapatan yang terdiversifikasi," kata dia, Rabu (18/7).