KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Renewables Energy Tbk (
BREN) melebarkan sayap bisnisnya ke energi listrik berbasis angin. Anak usaha PT Barito Pacific Tbk (
BRPT) milik taipan Prajogo Pangestu ini resmi mengakuisisi perusahaan pemilik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap. BREN melalui anak usahanya, PT Barito Wind Energy (BWE) telah menyelesaikan akuisisi 99,99% saham di PT UPC Sidrap Bayu Energy dari UPC Renewables Asia Pacific Holding Pte. Ltd. (UPCAPH), ACEN Renewables International Pte. Ltd. (ACRI), UPC Renewables Asia III Limited (Asia III), Sidrap (HK) Limited (Sidrap HK), dan Sunedison Sidrap B.V. (SunEd BV). Penyelesaian pengambilalihan saham tersebut dilakukan BWE pada 2 April 2024. Dengan rincian:
(a) 515.515 saham kelas A dan 34.368 saham kelas B yang mewakili sekitar 99,99% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan PT UPC Sidrap Bayu Energi (Sidrap 1) dari UPCAPH, ACRI, Asia II, Sidrap HK dan SunEd BV, dengan harga pembelian sebesar US$ 101,92 juta atau setara dengan Rp 1,62 triliun. (b) 2.499 saham yang mewakili sekitar 99,99% dari jumlah modal disetor dan modal ditempatkan PT UPC Operation and Maintenance Indonesia (OMI) dari UPCAPH dengan harga pembelian sebesar US$ 297.017,89 atau setara dengan Rp 4,72 miliar.
Baca Juga: Mencermati Kinerja Emiten Konglomerasi Sepanjang 2023 dan Rekomendasi Analis CEO Barito Renewables Energy, Hendra Tan, menyampaikan bahwa langkah strategis ini menambah aset energi angin ke dalam portofolio BREN. Melengkapi rekam jejak yang sudah ada di sektor panas bumi (
geothermal), dan menegaskan komitmen untuk turut mengantarkan energi berkelanjutan di Indonesia. "Dengan penyelesaian akuisisi Sidrap ini, kami secara signifikan merealisasikan misi untuk mendorong pertumbuhan energi berkelanjutan di Indonesia. Juga mengukuhkan dedikasi kami untuk memimpin solusi energi terbarukan untuk masa depan yang lebih hijau," kata Hendra dalam keterbukaan informasi, Rabu (3/4). Hendra menambahkan, pendanaan untuk akuisisi ini didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk alias BNI (BBNI). "Kami menyampaikan apresiasi atas dukungan BNI. Kemitraan kami dalam akuisisi ini menjadi bukti komitmen bersama kami terhadap energi terbarukan," imbuh Hendra. Sebagai informasi, PLTB Sidrap terletak di Sulawesi Selatan. Sidrap merupakan pembangkit listrik tenaga angin pionir dan salah satu yang terbesar di Indonesia, dengan kapasitas 75 Megawatt (MW). Akuisisi ini mencakup pada PT Operation and Maintenance Indonesia (OMI), perusahaan yang memegang peranan penting dalam mendukung kegiatan operasional Sidrap.
Baca Juga: Kinerja Emiten Prajogo Pangestu Bervariasi, Ini Rekomendasi BRPT, TPIA, BREN & CUAN Selain akuisisi Sidrap dan OMI, Barito Wind juga telah menyelesaikan akuisisi tiga aset pengembangan pembangkit tenaga angin tahap akhir dengan kapasitas gabungan potensial 320 MW yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan (Sidrap 2), Sukabumi, dan Lombok di Indonesia.
Dalam tiga aset pengembangan pembangkit tenaga angin tahap akhir, Barito Wind memiliki 51% saham dan 49% sisanya dimiliki oleh ACEN Investments HK Limited, anak usaha dari ACEN Renewables International, yang merupakan bagian dari ACEN Corporation. Mitra strategis jangka panjang dari Barito Renewables. Selain itu, BREN juga memiliki anak usaha Star Energy Geothermal yang mengoperasikan unit pembangkit Wayang Windu, Salak, dan Darajat yang terletak di Jawa Barat dengan kapasitas terinstalasi total 886 MW. Dari sisi pergerakan saham, pada perdagangan kemarin (2/4) BREN menguat 325 poin atau naik 6,02% ke level harga Rp 5.725 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati