KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten energi baru terbarukan (EBT) milik Konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (
BREN) bertahan di posisi puncak sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar atau
market cap paling jumbo di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/4). Berdasarkan data BEI, BREN berhasil mengesar posisi PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) milik konglomerat Hartono bersaudara pada Senin (29/4). Saat itu,
market cap BREN tembus Rp 1.207 triliun dan BBCA memiliki market cap sedikit lebih kecil yakni Rp 1.196 triliun. Posisi ini berlanjut pada perdagangan Selasa (30/4). Mengutip data RTI Business,
market cap saham BREN saat pasar tutup meningkat menjadi Rp 1.234 triliun dan
market cap BBCA sebesar juga naik menjadi Rp 1.208 triliun.
Baca Juga: Jadi Saham dengan Market Caps Terbesar, Intip Kinerja Barito Renewables Energy (BREN) Meski begitu, dalam dua hari terakhir BREN masih menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar paling jumbo di BEI menggusur posisi BBCA.
Pada perdagangan Selasa, saham BREN berhasil ditutup menguat 2,22% ke level Rp 9.225 per saham. Total volume perdagangan saham BREN mencapai 24,47 juta dengan nilai transaksi Rp 224,06 miliar. Dengan demikian
price earning ratio (PER) saham BREN mencapai 675,49 kali dan
price to book value (PBV) 164 kali.
Baca Juga: Upaya Barito Renewables Energy (BREN) Optimalkan Bisnis Energi Hijau Sementara itu, saham BBCA ditutup flat di level Rp 9.800 per saham pada Selasa (30/4) dengan total volume perdagangan 109,62 juta dengan nilai transaksi Rp 1,08 triliun. Adapun PER saham BBCA 23,45 kali dan PBV 5,32 kali. Dalam sepekan terakhir saham BBCA menguat tipis 0,77%. Sementara itu, saham BREN tercatat menguat 26,37% dalam sepekan terakhir. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli