Barito targetkan kapasitas Star Energy 1.200 MW



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) akan menyelesaikan akusisi Star Energy Group Holding Pte Ltd pada tahun depan. Perseroan pun berharap kapasitas listrik dari proyek-proyek panas bumi Star Energy bisa terus meningkat.

Direktur Utama Perseroan, Agus Salim Pangestu mengatakan Perseroan punya target kapasitas listrik yang dihasilkan oleh Star Energy bisa mencapai 1.200 megawatt (MW) dalam waktu lima tahun. Saat ini kapasitas Star Energy baru mencapai 875 MW dari tiga aset Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yaitu Wayang Windu, Derajat dan Salak.

"Kira-kira 400-an MW lagi targetnya. Sekarang 875 MW dari tiga aset. Kami mulai dari tahun ini," kata Agus pada Rabu (13/12).


Wakil Direktur Utama Rudy Suparman bilang untuk mencapai target tersebut, Perseroan akan mempertahankan dulu kapasitas yang ada. Caranya dengan melakukan pengeboran di WKP Wayang Windu pada tahun depan.

"Itu drilling buat jaga steam. Kapasitasnya kan beda-beda, kaya Wayang Windu 100 MW dan 117 MW, totalnya 227 MW. Steam yang kita sediakan harus 10% di atas 227 MW. Ketika dia turun kami harus mengebor lagi," jelas Rudy.

Namun, Rudy enggan menyebut capital expenditure (capex) yang telah disiapkan oleh Perseroan. Menurutnya dana untuk mengebor satu sumur tidaklah besar.

"Dengan EBITDA 400 tentunya kalau dana cukuplah buat capex kami bisa sustain. Kami baru program mengebor jadi belum terlalu besar yang disiapkan," kata Rudy.

Selain mempertahankan kapasitas di tiga aset, Barito melalui Star Energy juga berencana untuk mengembangkan WKP baru. Ada dua WKP yang jadi incaran Perseroan yaitu WKP di Lampung dan Halmahera.

Saat ini Star Energy baru memulai tahapan studi awal pengembangan kedua WKP tersebut. Dari hasil studi awal, Rudy bilang ada potensi panas bumi di kedua WKP tersebut.

Rudy pun berharap pemerintah bisa memberikan izin bagi Star Energy untuk segera melakukan pengeboran eksplorasi. Dengan begitu dalam lima tahun diharapkan kedua WKP tersebut sudah bisa dikembangkan.

"Sulit untuk ditargetkan. Tapi kami tentunya banyak berharap lima tahun itu kami bisa kembangkan," tutur Rudy.

Selain menargetkan peningkatan kapasitas Panas Bumi, Barito juga menargetkan Star Energy bisa mengembangkan jenis energi baru terbarukan (EBT) lainnya seperti angin dan tenaga surya dalam lima tahun ke depan.

"Kami fokus Star Energy itu kejar proyek-proyek yang sifatnya greener, tidak terbatas di geothermal, ini mandat yang kami kasih ke manajemen," jelas Agus.

Menurut Agus, proyek Panas Bumi itu bersifat spekulatif. Sementara jenis EBT lainnya seperti Surya dan Angin punya potensi yang cukup cepat.

"Kami akan drill tiap tahun untuk geothermal tapi sejarah menyatakan delivery agak lama. Teknologi angin dan surya mulai maju dan visible," pungkas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia