JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) sukses membuat debut perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terbukti saham perusahaan jasa penyewaan tower ini dibuka naik Rp 100 poin ke level Rp 1.150 per saham. TOWR merupakan perusahaan keempat yang mencatatkan diri ke BEI di 2010. Dalam penawaran saham perdana atau IPO yang dilakukan pada 2 dan 3 Maret lalu, TOWR menerbitkan 112,23 juta saham baru dengan harga penawaran Rp 1.050 per saham. Sehingga total dana yang didapat TOWR mencapai Rp 117,844 miliar. Sekretaris Perusahaan TOWR Arif Pradana mengungkapkan, sebanyak Rp 40 miliar dana yang diraup IPO ini akan digunakan untuk membayar sebagian kewajibaan dari anak usahanya PT Protelindo. Hal yang sama jg diungkapkan Presiden Direktur TOWR Adam Gifari. "Memang hanya segitu yang akan kita bayarkan," katanya setelah pencatatan saham perdana TOWR, Senin (8/3). Nilai itu hanya sebagian kecil saja dari utang Protelindo. Total pinjaman Protelindo sendiri mencapai US$ 360 juta dan Rp1,18 triliun yang diperoleh dari ABN AMRO Bank NV Singapura, Chinatrust Commercial Bank, CIMB Bank Singapura, DBS Bank, Standard Chartered Bank, OCBC, BCA, dan Bank Mandiri. "Kami akan membayar utang ini secara bertahap," ujar Arif. Sisa dana IPO ini juga bakal dipergunakan untuk memperkenalkan bisnis mereka yang berupa penyewaan tower bagi operator seluler ke masyarakat. "Bisnis ini juga masih jarang dan kami yakin kedepannya akan berkembang lebih baik dengan adanya peraturan mengenai tower bersama," lanjut Arif. Hingga tanggal 31 Oktober 2009, jumlah tower Protelindo mencapai 3.639 tower. Tahun ini ditargetkan mencapai angka 5.000 tower.
Baru Melantai, Saham TOWR Melejit 100 Poin
JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) sukses membuat debut perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terbukti saham perusahaan jasa penyewaan tower ini dibuka naik Rp 100 poin ke level Rp 1.150 per saham. TOWR merupakan perusahaan keempat yang mencatatkan diri ke BEI di 2010. Dalam penawaran saham perdana atau IPO yang dilakukan pada 2 dan 3 Maret lalu, TOWR menerbitkan 112,23 juta saham baru dengan harga penawaran Rp 1.050 per saham. Sehingga total dana yang didapat TOWR mencapai Rp 117,844 miliar. Sekretaris Perusahaan TOWR Arif Pradana mengungkapkan, sebanyak Rp 40 miliar dana yang diraup IPO ini akan digunakan untuk membayar sebagian kewajibaan dari anak usahanya PT Protelindo. Hal yang sama jg diungkapkan Presiden Direktur TOWR Adam Gifari. "Memang hanya segitu yang akan kita bayarkan," katanya setelah pencatatan saham perdana TOWR, Senin (8/3). Nilai itu hanya sebagian kecil saja dari utang Protelindo. Total pinjaman Protelindo sendiri mencapai US$ 360 juta dan Rp1,18 triliun yang diperoleh dari ABN AMRO Bank NV Singapura, Chinatrust Commercial Bank, CIMB Bank Singapura, DBS Bank, Standard Chartered Bank, OCBC, BCA, dan Bank Mandiri. "Kami akan membayar utang ini secara bertahap," ujar Arif. Sisa dana IPO ini juga bakal dipergunakan untuk memperkenalkan bisnis mereka yang berupa penyewaan tower bagi operator seluler ke masyarakat. "Bisnis ini juga masih jarang dan kami yakin kedepannya akan berkembang lebih baik dengan adanya peraturan mengenai tower bersama," lanjut Arif. Hingga tanggal 31 Oktober 2009, jumlah tower Protelindo mencapai 3.639 tower. Tahun ini ditargetkan mencapai angka 5.000 tower.