KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru meluncurkan produk printer 3D, PT Sentral Mitra Informatika Tbk (
LUCK) telah terima pesanan 40 unit. Josephine Handayani Hidajat, Direktur Utama SMI menyebutkan beriringan dengan industri 4.0 yang gencar didorong pemerintah menjadi salah satu pemicu hadirnya
printer 3D. "Ini salah satu teknologi baru di Indonesia dan pemainnya masih sedikit," ujarnya usai penandatanganan kerja sama dengan Ultimaker, perusahaan
printer 3D asal Belanda, di Jakarta, Rabu (6/11).
Karenanya, saat ini pihaknya telah menerima pesanan sebanyak 40 unit dari instansi rumah sakit dan perguruan tinggi. Padahal, rencana awal pihaknya hanya membidik target penjualan tiap bulan 10-20 unit saja yang baru akan mulai dipasarkan di awal tahun depan.
Baca Juga: Sentral Mitra Informatika (LUCK) yakin kinerja tahun ini melebihi target Ia menilai bahwa saat ini memang kebutuhan
printer 3D dan pasarnya di Indonesia sangat besar. Hal tersebut merujuk dari permintaan pelanggannya yang merupakan perusahaan internasional yang selama ini kebutuhan
printer 3D harus membeli dari Singapura atau Malaysia. Untuk produk barunya sendiri pihaknya memang membidik segmen korporasi. "Kami bidik seperti industri otomotif, perguruan tinggi, dan rumah sakit," terangnya. Adapun harga yang ditawarkan dari produk barunya yakni Rp 175 juta untuk The Utimaker S5 Pro Bundle dan Rp 81 juta untuk The Ultimaker S3. Akibatnya, hingga tutup tahun nanti pihaknya optimis hingga tutup tahun nanti dapat mencatatkan kinerja apik. Secara umum, Josephine bilang usahanya menawarkan 3 layanan yakni
hardware,
software, dan
enterprise solution. Baca Juga: Ini Sederet Ekspansi Sentral Mitra (LUCK) Demi Target Pertumbuhan 30% "Dari ketiga layanan itu,
hardware menjadi penopang dengan kontribusi mencapai 70% dan
printer masuk dalam kategori itu," tuturnya. Selanjutnya, pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan
principal lainnya yang juga berasal dari Eropa untuk membawa produknya ke Indonesia. Sayang, ia masih enggan buka-bukaan. Hanya saja, ia bilang produknya masih dalam kategori IT tetapi bukan
printer. Selain itu, ia memproyeksikan kerja sama dapat terjalin mulai kuartal II tahun depan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .