Maraknya kebijakan impor pangan, terlebih lagi dilakukan oleh badan usaha milik negara, menunjukkan kegagalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai kedaulatan pangan. Kebijakan pemerintah bukan untuk mencapai kedaultan pangan, melainkan hanya sebatas ketahanan pangan. Ketahanan pangan tidak mempertanyakan dari mana bahan pangan tersebut diproduksi. Apakah bahan pangan itu berasal dari produksi petani domestik ataukah impor, tidak masalah. Yang penting, kebutuhan pangan tercukupi. Hal ini bisa berbahaya. Sebab Indonesia bisa tergantung dengan pangan impor. Dan tentu saja ini ironis, karena seharusnya Indonesia dengan seluruh potensi sumber daya alamnya bisa mencapai kedaulatan pangan.
Baru sebatas ketahanan pangan
Maraknya kebijakan impor pangan, terlebih lagi dilakukan oleh badan usaha milik negara, menunjukkan kegagalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai kedaulatan pangan. Kebijakan pemerintah bukan untuk mencapai kedaultan pangan, melainkan hanya sebatas ketahanan pangan. Ketahanan pangan tidak mempertanyakan dari mana bahan pangan tersebut diproduksi. Apakah bahan pangan itu berasal dari produksi petani domestik ataukah impor, tidak masalah. Yang penting, kebutuhan pangan tercukupi. Hal ini bisa berbahaya. Sebab Indonesia bisa tergantung dengan pangan impor. Dan tentu saja ini ironis, karena seharusnya Indonesia dengan seluruh potensi sumber daya alamnya bisa mencapai kedaulatan pangan.