BASF Indonesia menjembatani transfer teknologi di sekolah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelajar di SDN Kedung Dalem III Mauk, Tangerang, kini memiliki akses ke pendidikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan pengalaman belajar mereka, dengan pembukaan laboratorium komputer yang dibangun oleh BASF bersama dengan Habitat for Humanity Indonesia. Laboratorium ini memiliki 21 set komputer dan baku bacaan yang dapat dimanfaatkan oleh murid dari sekolah lain di sekitar fasilitas yang baru diresmikan.

Agus Ciputra, Presiden Direktur BASF Indonesia mengatakan, BASFpercaya bahwa anak-anak berhak mendapat kesempatan yang sama dalam pendidikan. “Kami ingin menjembatani kesenjangan dengan mengedepankan pendidikan TIK dan mempercepat transfer teknologi. Kami percaya ini dapat membantu anak-anak mempersiapkan diri menghadapi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan sains dan teknologi di masa depan," katanya pada saat peresmian Laboratorium TIK di SDN Kedung Dalem III Mauk, Tangerang, Kamis (19/9/2019).

Menurut Agus, BASF di Indonesia berkomitmen dan memfokuskan kegiatan corporate citizenship-nya pada tujuan sustainable development goals (SDGs) poin keempat, yaitu peningkatan kualitas pendidikan. Sebab itu, perusahaan kimia terbesar di dunia asal Jerman ini sangat mendukung program pengadaan fasilitas laboratorium komputer tersebut. Terlebih, pendidikan merupakan hak dasar bagi semua manusia. Dengan pendidikan, diharapkan masa depan negara ini semakin maju. "Kami berharap anak-anak dan masyarakat sekitar sekolah mendapat manfaat dari keberadaan laboratorium komputer ini," harap Agus.


Selain fasilitas laboratorium komputer, BASF juga memiliki program-program khusus di bidang pendidikan. Misalnya pada Agustus lalu, BASF menggangdeng Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menyelenggarakan Kids Lab. Dalam kegiatan ini mengajak anak-anak mengeksplorasi kimia dengan metode interaktif dan menyenangkan. "Sehingga menumbuhkan ketertarikan terhadap sains dan mengapresiasi kimia dalam kehidupan sehari-hari sejak usia dini," sebut Agus.

Pada kesempatan yang sama, Eddy Sianifar, Senior Manager of Program Support Habitat for Humanity Indonesia meminta kepada pihak sekolah agar bantuan peralatan komputer tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung proses belajar para murid di SDN Kedung Dalem III. "Kami tidak berharap kalau laboratorium komputer ini setelah diresmikan malah menjadi musium tapi harus dimanfaatkan," pintanya.

Apa yang disampaikan Eddy ini karena berkaca pada bantuan sejenis sebelumnya di tempat lain, karena tidak digunakan dengan semestinya untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Yang terang, Habitat for Humanity Indonesia menyambut baik dukungan BASF dalam pengadaan laboratorium komputer bagi anak-anak di SDN Kedung Dalem III. "Kami mengapresiasi BASF peduli terhadap perjuangan SDGs, yakni pendidikan berkualitas," terang dia.

Asal tahu saja, Habitat merupakan lembaga kemitraan yang bekerja di lebih dari 70 negara. Di Indonesia sejak 1997, Habitat telah mendukung lebih dari 79.000 keluarga untuk membangun atau memperbaiki tempat yang mereka sebut rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dadan M. Ramdan