JAKARTA. Cyrus Network merilis tingkat elektabilitas sejumlah tokoh yang berpeluang maju menjadi calon presiden RI serta calon wakil presiden RI. Hasilnya mengejutkan, nama Basuki Tjahaja Purnama berada di nomor urut wahid sebagai tokoh yang berpeluang menjadi calon wakil presiden RI.Hafizul Mizan Piliang, salah satu peneliti Cyrus Network, mengatakan, survei yang dilakukan dua pekan itu, yakni 23 hingga 28 Agustus 2013 dan 12 hingga 14 September 2013, melibatkan 1.020 responden dengan margin of error 3,1 persen.Adapun metode penelitian yang dipakai yakni multistage random sampling. "Dari survei calon wakil presiden, Basuki Tjahaja Purnama memiliki elektabilitas yang tinggi dalam dua pekan, yakni 21 persen. Itu setara dengan Dahlan Iskan," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (6/10/2013).Di tempat ketiga, muncul nama Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dengan persentase 16 persen, pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo dengan persentase 9,9 persen, dan yang terakhir yakni Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan dengan persentase 2,9 persen.Sedangkan untuk calon presiden, nama Joko Widodo kian tak terbendung mengungguli nama-nama lainnya. Jokowi berada di urutan pertama dengan persentase 45,6 persen, urutan kedua yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan persentase 13,8 persen, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan persentase 12,5 persen, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dengan persentase 7 persen, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan persentase 5,5 persen, dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dengan persentase 6,1 persen.Hafizul melanjutkan, survei yang dibiayai sendiri oleh Cyrus Network itu secara tidak langsung menunjukkan bahwa masyarakat ingin pemimpin di Jakarta menjadi pemimpin nasional, terlepas dari keduanya masih berpasangan sebagai capres dan cawapres atau terpisah. Yang pasti, kedua tokoh itu memiliki peluang besar untuk dipinang parpol. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Basuki berpeluang jadi Cawapres
JAKARTA. Cyrus Network merilis tingkat elektabilitas sejumlah tokoh yang berpeluang maju menjadi calon presiden RI serta calon wakil presiden RI. Hasilnya mengejutkan, nama Basuki Tjahaja Purnama berada di nomor urut wahid sebagai tokoh yang berpeluang menjadi calon wakil presiden RI.Hafizul Mizan Piliang, salah satu peneliti Cyrus Network, mengatakan, survei yang dilakukan dua pekan itu, yakni 23 hingga 28 Agustus 2013 dan 12 hingga 14 September 2013, melibatkan 1.020 responden dengan margin of error 3,1 persen.Adapun metode penelitian yang dipakai yakni multistage random sampling. "Dari survei calon wakil presiden, Basuki Tjahaja Purnama memiliki elektabilitas yang tinggi dalam dua pekan, yakni 21 persen. Itu setara dengan Dahlan Iskan," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (6/10/2013).Di tempat ketiga, muncul nama Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dengan persentase 16 persen, pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo dengan persentase 9,9 persen, dan yang terakhir yakni Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan dengan persentase 2,9 persen.Sedangkan untuk calon presiden, nama Joko Widodo kian tak terbendung mengungguli nama-nama lainnya. Jokowi berada di urutan pertama dengan persentase 45,6 persen, urutan kedua yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan persentase 13,8 persen, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan persentase 12,5 persen, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dengan persentase 7 persen, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan persentase 5,5 persen, dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dengan persentase 6,1 persen.Hafizul melanjutkan, survei yang dibiayai sendiri oleh Cyrus Network itu secara tidak langsung menunjukkan bahwa masyarakat ingin pemimpin di Jakarta menjadi pemimpin nasional, terlepas dari keduanya masih berpasangan sebagai capres dan cawapres atau terpisah. Yang pasti, kedua tokoh itu memiliki peluang besar untuk dipinang parpol. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News